Meski sama-sama bertujuan untuk mengapresiasi kehadiran dan peran ayah dalam keluarga, tetapi terdapat perbedaan antara Hari Ayah Sedunia dengan Hari Ayah Nasional. Sebenarnya apa beda dari keduanya?
Untuk diketahui, Hari Ayah Sedunia berbeda dengan Hari Ayah Nasional sebab keduanya memiliki latar belakang yang tidak sama dan juga diperingati di tanggal yang berbeda.
Apa Beda Hari Ayah Sedunia dengan Hari Ayah Nasional?
Untuk lebih jelasnya, simak apa perbedaan keduanya di bawah ini yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Hari Ayah Sedunia
Mengutip dari situs LiveScience, Hari Ayah Sedunia diawali dengan kisah seorang anak bernama Sonora Smart Dodd yang mendengarkan pidato Hari Ibu di gereja. Setelah itu, ia ingin menetapkan sebuah hari untuk ayahnya, yakni William Jackson Smart.
Ayah Dodd adalah seorang veteran Perang Sipil. Sementara ibu Dodd meninggal saat melahirkannya. Oleh sebab itu, sang ayah mengurus sendiri Dodd dan lima saudara lainnya.
Pada awalnya, Dodd ingin merayakan Hari Ayah Sedunia pada 5 Juni yang bertepatan dengan ulang tahun ayahnya. Ia juga mengajukan petisi agar hari tersebut diakui di kotanya. Namun pada akhirnya, Hari Ayah Sedunia pertama kali dirayakan pada 19 Juni 1910.
Pada perayaan Hari Ayah Sedunia yang pertama, sejumlah anak perempuan memberikan bunga mawar merah kepada ayah mereka sebagai bentuk apresiasi kepada ayah yang masih hidup. Sementara untuk ayah mereka yang sudah meninggal diberikan mawar putih.
Presiden Amerika Serikat Lyndon Johnson mengeluarkan Proklamasi Presiden pertama untuk mengapresiasi Hari Ayah pada 1966. Hari Ayah Sedunia juga resmi menjadi hari libur.
Peresmian hari libur dilakukan oleh Presiden Richard Nixon pada 1972. Ia menandatangani Undang-Undang Publik yang menjadikan Hari Ayah Sedunia sebagai hari libur.
2. Hari Ayah Nasional
Berbeda dengan Hari Ayah Sedunia, Hari Ayah Nasional berawal dari ‘Sayembara Menulis Surat untuk Ibu’ yang digelar oleh Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP), sebuah paguyuban satu hati lintas agama dan budaya di Solo, Jawa Tengah pada 2014.
Melansir laman Sahabat Keluarga Kemdikbud, kala itu, terkumpul 70 surat terbaik yang akan dikumpulkan menjadi sebuah buku. Di tengah acara tersebut, muncul pertanyaan dari salah satu peserta mengenai peringatan Hari Ayah yang tak pernah ada di Indonesia.
Sebab, selama ini masyarakat Indonesia hanya merayakan peringatan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember setiap tahunnya. Sementara Hari Ayah belum pernah ada di tanah air.
Selang dua tahun, PPIP akhirnya mendeklarasikan 12 November sebagai Hari Ayah Indonesia untuk pertama kalinya di Solo, Jawa Tengah. Sejak saat itu, tanggal 12 November ditetapkan sebagai Hari Ayah Nasional.
Sejarah Hari Ayah Nasional juga terbentuk dari deklarasi Hari Ayah pada tanggal yang sama oleh sejumlah kelompok di Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Deklarasi ini dilakukan sejalan dengan peluncuran buku berjudul ‘Kenangan untuk Ayah’. Buku tersebut berisi 100 surat anak Indonesia yang dipilih dari ‘Sayembara Menulis Surat untuk Ayah’.
Setelah deklarasi, buku dan piagam dikirim ke Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memerintah kala itu.
Selain SBY, buku dan piagam deklarasi Hari Ayah Nasional juga dikirim ke empat bupati di empat penjuru Indonesia, yaitu Sabang, Merauke, Sangir Talaud, dan Pulau Rote.
Itulah apa beda hari ayah sedunia dengan Hari Ayah Nasional. Semoga dapat bermanfaat.
Sumber: CNN Indonesia