Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di Shopee berlanjut. Untuk ketiga kalinya tahun ini, Shopee mengambil langkah PHK massal.
Berdasarkan laporan media dan unggahan media sosial pegawai yang di PHK, Shopee mulai melakukan PHK gelombang ketiga pada Senin 14 November 2022. Shopee padahal baru melepas ratusan pegawai pada September.
Pada gelombang PHK ini, pegawai yang terimbas sebagian besar berasal dari divisi sumber daya manusia (SDM) serta pembelajaran dengan pengembangan.
Tidak seperti kebijakan PHK sebelumnya, Straits Times melaporkan bahwa kali ini Shopee mengambil langkah yang lebih senyap tanpa diketahui oleh banyak orang.
Salah seorang pegawai Shopee di Indonesia yang terkena PHK, lewat LinkedIn, menyatakan bahwa “posisi saya terimbas oleh PHK Shopee kedua”. Posisi pegawai ini sebelumnya adalah Learning Business Partner di Shopee Academy.
Vulture mengutip pegawai Shopee yang berbasis di Singapura, Angelica Pasiola, yang berposisi sebagai Multimedia Artist di tim Shopee Regional, mengatakan bahwa ia syok karena tidak diberikan informasi pendahuluan sebelum pemberitahuan PHK.
“Hari ini, 14 November 2022, saat kebanyakan dari kita kembali bekerja di kantor, saya tiba pagi, dengan semangat membuka proyek yang sedang saya kerjakan. Saat itu, kami mendapatkan kabar, akan ada rapat penting dan kami diberi tahu bahwa akan ada gelombang PHK berikutnya. Lalu, saya melihat e-mail dan membaca bahwa ‘posisi kamu terimbas’,” kata Pasiola di LinkedIn.
Kemudian, Pasiola mengungkapkan bahwa seluruh tim dia terimbas oleh PHK.
Dalam 6 bulan terakhir, induk usaha Shopee, Sea, telah mem-PHK 7.000 orang atau sekitar 10 persen dari total pegawainya di seluruh dunia.
Shopee juga menutup dan membatalkan ekspansi mereka di berbagai negara termasuk Spanyol, Prancis, dan India.
Sumber : CNBC Indonesia