Siapa yang tak pernah mengalami stres? Stres adalah hal yang lumrah di zaman kiwari.
Namun, saat dibiarkan berlarut-larut, stres bisa menjadi lebih parah. Bukan tak mungkin stres bisa berujung pada depresi.
Jika rasa dan pikiran mulai berkecamuk, ada beberapa kebiasaan untuk meredakan stres yang bisa Anda lakukan. Kebiasaan-kebiasaan ini bisa mencegah dampak lanjut dari stres yang berlarut-larut.
Tak cuma bisa menjadi depresi, stres juga bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti masalah kardiovaskular, diabetes, depresi, Alzheimer, kanker, dan masih banyak lagi.
Stres kronis dianggap berkontribusi terhadap peradangan berlebih di seluruh tubuh yang memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit.
Melansir CNN, berikut beberapa kebiasaan yang dapat dimulai untuk meredakan stres Anda.
1. Bermeditasi
Menurut beberapa studi, latihan meditasi menyebabkan penurunan penanda fisiologis stres. Secara khusus, meditasi dapat membantu menurunkan kadar kortisol, tekanan darah, dan detak jantung.
2. Lakukan hobi yang Anda sukai
Hobi bisa berupa berlatih alat musik, melukis, memasak, ataupun bermain dengan anak-anak. Seorang ahli merekomendasikan untuk melakukan apa pun yang dapat menjauhkan Anda dari kekhawatiran sehari-hari agar dapat menurunkan tingkat stres.
3. Buat jadwal olahraga
Terlibat dalam aktivitas fisik secara teratur adalah cara yang bagus untuk membantu mengelola stres dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Misalnya, latihan aerobik yang dapat meningkatkan kadar endorfin. Kadar ini bekerja langsung pada reseptor opiat pada otak untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan perasaan senang.
Olahraga juga diketahui dapat mengurangi kadar hormon stres tubuh, khususnya adrenalin dan kortisol.
4. Tingkatkan asupan makanan penurun stres
Makanan seperti salmon, trout, makarel, teri, sarden, dan herring adalah sumber yang kaya akan asam lemak omega-3 penghilang stres yang dikenal sebagai DHA (docosahexaenoic acid) dan EPA (eicosapentaenoic acid).
Makanan kaya vitamin C juga bisa membantu menurunkan tingkat stres. Misalnya saja, seperti paprika merah dan hijau, jeruk, anggur, dan kiwi.
Selain itu, makanan fermentasi seperti yogurt, kombucha, kefir, tempe, dan sauerkraut mengandung bakteri ramah yang dikenal sebagai probiotik. Probiotik ini punya kemampuan untuk mengurangi tingkat stres.
5. Hindari diet berlebihan
Membatasi kalori ke tingkat yang sangat rendah telah terbukti dapat meningkatkan kadar kortisol.
Makan cukup karbohidrat juga penting untuk mendorong otak membuat serotonin, neurotransmitter yang memiliki efek menenangkan dalam tubuh.
Selain itu, jarang makan pun diketahui dapat menyebabkan penurunan gula darah, yang dapat menyebabkan iritabilitas dan memperburuk stres.
6. Kurangi asupan kafein
Asupan kafein dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan kadar kortisol dan mengintensifkan efek stres pada tubuh. Penting untuk memperhatikan bagaimana tubuh bereaksi terhadap kafein.
7. Jaga pola tidur yang baik
Kurang tidur dapat berkontribusi pada tingkat stres yang lebih tinggi. Selain itu, stres juga dapat berkontribusi pada kualitas tidur yang buruk, yang pada akhirnya dapat menambah stres.
Tidur selama 7-9 jam adalah kunci. Hal tersebut dapat membantu menurunkan kortisol dan beban adrenal Anda.
8. Nikmati suasana alam
Pergi keluar ruangan dan menghabiskan waktu di alam dapat membantu menghilangkan stres, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan perasaan bahagia serta sejahtera.
Berada di ruangan hijau telah dikaitkan dengan pengurangan stres serta berkurangnya gejala kecemasan dan depresi.
9. Dengarkan musik
Memainkan lagu favorit Anda juga dapat mengurangi tingkat stres. Musik yang ceria dapat membantu sebagai penambah suasana hati, sementara musik yang lebih lambat dapat membantu menenangkan pikiran, mengendurkan otot, dan melepaskan stres.
10. Lakukan yoga
Penelitian telah menunjukkan bahwa yoga dapat membantu mengurangi kadar kortisol dan tekanan darah. Melakukan latihan yoga secara teratur juga telah terbukti dapat mengurangi tingkat stres.
Sumber : CNN Indonesia