NEWS24XX.COM – Korea Utara telah menembakkan “rudal balistik tak dikenal” ke arah laut timur, kata militer Korea Selatan.
Kepala Staf Gabungan Korsel Jenderal Kim Seung-kyum mengatakan peluncuran itu dilakukan Kamis tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
“Korea Utara menembakkan rudal balistik tak dikenal ke Laut Timur,” kata Jenderal Kim Seung-kyum, mengacu pada badan air yang juga dikenal sebagai Laut Jepang, lapor AFP.
Peluncuran itu terjadi beberapa jam setelah menteri luar negeri Korea Utara Choe Son Hue mengancam akan meluncurkan “lebih ganas” sebagai tanggapan atas kesepakatan KTT AS-Korea Selatan-Jepang di Korea Utara.
Pada hari Minggu, Presiden AS Joe Biden mengadakan pembicaraan dengan timpalannya dari Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida untuk membahas cara mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh “senjata pemusnah massal dan program rudal balistik yang melanggar hukum” dari Korea Utara, Gedung Putih dikatakan.
Pertemuan tersebut mengundang tanggapan yang kuat dari Korea Utara, dengan menteri luar negerinya mengatakan bahwa mereka “membawa situasi di semenanjung Korea ke fase yang tidak dapat diprediksi.”
“Tawaran penangkalan yang diperpanjang dari AS dan peningkatan aktivitas militer setiap hari dari pasukan sekutu di sekitar semenanjung Korea adalah tindakan bodoh,” kata Choe dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara KCNA.
Jepang, China mengadakan pembicaraan; Xi Jinping dan Fumio Kishida untuk duduk di Bangkok
Peluncuran Kamis diyakini bertepatan dengan pernyataan menteri luar negeri.
Ini adalah provokasi rudal terbaru dalam serangkaian peluncuran yang memecahkan rekor bulan ini. Awal bulan ini, Korea Utara melakukan serangkaian peluncuran, termasuk rudal balistik antarbenua, yang menurut Seoul tampaknya gagal.
Pyongyang juga menembakkan rudal balistik jarak pendek yang melintasi perbatasan maritim de facto antara kedua negara dan mendarat di dekat perairan teritorial Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak berakhirnya Perang Korea pada 1953.
Presiden Yoon mengatakan pada saat itu bahwa itu “secara efektif merupakan invasi teritorial”.
Kedua peluncuran itu adalah bagian dari serangan 2 November di mana Pyongyang menembakkan 23 rudal — lebih banyak dari yang diluncurkan sepanjang tahun 2017, tahun “api dan kemarahan” ketika Kim bertukar duri dengan presiden AS saat itu Donald Trump di Twitter dan di negara bagian. media.
***