Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengapresiasi insan media di Indonesia yang membawa pesan positif dan semangat perubahan melalui pemberitaan-pemberitaan selama penyelenggaraan KTT G20.
Hal itu disampaikan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso saat Forum Diskusi Hasil Working Groups G20 bersama sejumlah Pemimpin Redaksi pada 15-16 November 2022 lalu di Jimbaran, Bali.
Selain diikuti oleh sejumlah Pemimpin Redaksi nasional, forum diskusi tersebut juga ikut dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Singapura, Chair dan Co-Chair Working Group G20, Pejabat Eselon I dan Eselon II Kemenko Perekonomian, serta sejumlah pejabat dari Kementerian terkait.
Susiwijono berharap berharap seluruh kegiatan berikut hasil penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia dapat disampaikan kepada publik secara luas.
Selain hak publik untuk mendapatkan informasi yang valid dan akurat, penyebarluasan seluruh informasi akan memberikan gambaran utuh mengenai manfaat dan concrete deliverables dari Presidensi G20 Indonesia.
“Sesuai dengan pesan Pak Menko Airlangga, kami diminta menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para Pemimpin Redaksi dan juga Pak Dubes,” ungkapnya saat membuka forum diskusi tersebut.
“Ini luar biasa untuk menyampaikan hal yang sangat penting secara langsung, sehingga di luar apapun beritanya, teman-teman lebih paham karena mendapatkan penjelasan langsung dari Chair dan Co-Chair. Mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semuanya. Presidensi G20 kita, dari Indonesia untuk dunia,” tambahnya.
Susiwijono menyampaikan sekilas terkait beberapa pembahasan di Sherpa Meeting, sesi pertama forum diskusi tersebut diawali dengan pembahasan terkait dengan ekonomi digital.
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Mira Tayyiba selaku Chair Digital Economy Working Group (DEWG) G20 dihadirkan sebagai narasumber menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui pemanfaatan teknologi digital. Indonesia sendiri merupakan Ketua DEWG yang pertama.
Salah satu tantangan dalam memanfaatkan teknologi digital, kata dia, yakni literasi digital yang masih perlu banyak peningkatan, mengingat faktor risiko terhadap akses data pribadi masih cukup besar. Lebih lanjut, Sekjen Mira menjelaskan pentingnya seluruh masyarakat untuk diedukasi perihal perlindungan data pribadi.
“Kita harus teredukasi terkait perlindungan data pribadi. Itu dari sisi internal kita. Dan saya juga setuju bahwa perlindungan data pribadi menjadi tanggung jawab kita bersama,” ungkap Sekjen Mira.
Sementara itu, untuk meningkatkan ketahanan dalam menghadapi tantangan transformasi digital saat ini, Pemerintah juga terus memperkuat kolaborasi pentahelix yang melibatkan pihak industri, akademisi, media, dan masyarakat dalam agenda-agenda strategis terkait transformasi digital.
Selain itu, kolaborasi global juga dibutuhkan mengingat tantangan digitalisasi tersebut juga bersifat global.
Sumber: CNN Indonesia