Pemain yang mengenakan bak kapten pelangi LGBT atau One Love di Piala Dunia 2022 terancam mendapat kartu kuning sebelum kickoff.
Kapten tim dari sembilan tim Eropa, termasuk Harry Kane (Inggris), Gareth Bale (Wales), dan Manuel Neuer (Jerman), berencana untuk mengenakan ban kapten pelagi.
Tujuan utamanya adalah mengkampanyekan hak-hak LGBTQ+ di Qatar, sebuah negara konservatif yang dianggap mengkriminalisasi hubungan sesama jenis.
Daily Mail melaporkan, saat ini Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) sedang mempertimbangkan matang-matang apakah Neuer harus mengenakan ban kapten tersebut mengingat ancaman sanksi kartu kuning.
Sementara Kane diperkirakan bersikukuh mengenakan ban pelangi di lengannya saat melawan Iran pada laga pembuka Grup B. Pelatih Inggris Gareth Southgate dengan tegas memberikan dukungannya.
Namun, FIFA justru mengeluarkan peraturan baru untuk mendukung regulasi pemerintah Qatar yang tak mengizinkan kampanye LGBT.
“Pada turnamen FIFA, staf pertandingan harus mengenakan pakaian dan perlengkapan resmi yang disediakan FIFA, termasuk logo event FIFA yang ditentukan dan disediakan FIFA.”
“Pakaian tidak resmi seperti ban lengan One Love dapat dianggap ilegal, dan pemain yang mengenakannya bisa didenda atau diberikan kartu kuning,” demikian bunyi pernyataan FIFA dikutip Daily Mail.
Kepala Eksekutif FA Mark Bullingham menegaskan Inggris bersedia didenda karena mengenakan ban kapten One Love saat tampil di Piala Dunia 2022.
“Kami telah memperjelas sikap sebagai tim, staf, dan secara organisasi bahwa kami ingin mengenakan ban kapten tersebut. FA sedang berbicara kepada FIFA saat ini dan saya yakin kami akan mendapati keputusan mereka besok [Senin 21 November],” ujar Southgate.
Sumber: CNN Indonesia