NEWS24XX.COM – Pada hari Minggu, hampir lima orang tewas dan sedikitnya 18 orang terluka dalam penembakan di sebuah klub malam gay di Colorado Springs, kata polisi setempat.
Panggilan tentang penembakan di sebuah klub bernama Club Q dilakukan Sabtu malam, kata Letnan Polisi Colorado Springs Pamela Castro.
Dia menambahkan bahwa mereka menemukan satu orang, yang diyakini sebagai tersangka, di dalam klub. “Saat ini, tersangka sedang dirawat, tetapi dalam tahanan.” Motif serangan itu tampaknya tidak jelas dan polisi menolak mengomentarinya.
Sesuai laporan AFP, orang-orang heroik di dalam klub menghadapi dan bertarung dengan penyerang dan mampu menghentikannya dari pembunuhan lebih lanjut.
Orang Amerika “tidak bisa dan tidak boleh mentolerir kebencian,” kata Presiden Joe Biden beberapa jam setelah penembakan massal. Biden yang menyatakan bahwa motif penyerangan tersebut belum jelas, namun mengecam kekerasan terhadap komunitas LGBTQ, khususnya transgender perempuan kulit berwarna, belakangan ini.
“Tempat-tempat yang seharusnya menjadi ruang penerimaan dan perayaan yang aman tidak boleh diubah menjadi tempat teror dan kekerasan. Padahal itu terlalu sering terjadi. Kita harus mengusir ketidakadilan yang berkontribusi pada kekerasan terhadap orang-orang LGBTQI+,” katanya dalam sebuah pernyataan. pernyataan dari Gedung Putih.
Sementara itu, kapten pemadam kebakaran Mike Smaldino mengatakan bahwa setidaknya 11 ambulans dan responden pertama berada di lokasi setelah beberapa panggilan 911.
Kabarnya, FBI juga ada di lokasi membantu. Sekitar pukul 04.00 (waktu setempat) polisi telah membarikade daerah sekitar klub malam yang terletak di pinggiran Colorado Springs sementara beberapa kendaraan keamanan dan darurat terlihat di dekat tempat tersebut.
Club Q turun ke Facebook dan mengatakan mereka “hancur oleh serangan tidak masuk akal terhadap komunitas kami. Doa dan pikiran kami bersama semua korban dan keluarga serta teman-teman mereka. Kami berterima kasih atas reaksi cepat dari pelanggan heroik yang menaklukkan pria bersenjata itu dan mengakhiri serangan kebencian ini.”
***