Seorang bocah berumur 6 tahun itu diduga mengalami penyiksaan fisik oleh orangtuanya sendiri. Pihak rumah sakit melaporkan seorang bocah perempuan di Surabaya meninggal secara tidak wajar.
sejumlah luka lebam pun ditemukan pada tubuh bocah perempuan tersebut. Para dokter yang melakukan pemeriksaan pun curiga dengan kondisi sang anak yang sudah tidak bernyawa itu.
Laporan soal dugaan penyiksaan anak hingga tewas ini dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, AKP Arif Rizky Wicaksana. Dia menyatakan, peristiwa itu diperkirakan terjadi pada Senin (22/11) lalu di kawasan Bulak Banteng, Surabaya. “Itu merusak yang menyebabkan kematian. Kejadiannya Senin (22/11) pagi, kami dapat laporannya Senin subuh,” kata Arief, Rabu (23/11).
Dia mengatakan, hal itu mereka ketahui setelah mendapat laporan dari RSUD dr Soewandhi, bahwa ada seorang anak yang meninggal. “Senin pagi dihubungi dari pihak RS Soewandhie bahwa ada yang menemukan, ini kan diantar anaknya perempuan ini meninggal,” ucapnya.
Pihak rumah sakit, kata Arief, tersangka bocah itu meninggal secara tidak wajar. Pasalnya, ditemukan sejumlah luka lebam pada jenazah. “Infonya dari keluarga jatuh dari kamar mandi. Namun dilihat dari ciri-ciri luarnya banyak yang lebam-lebam,” ujarnya.
Akhirnya pihak RSUD Soewandhi menghubungi Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Petugas langsung mendatangi, dan memintai keterangan sejumlah pihak. “Kami berangkat ke RS, kami otopsi dan interogasi semuanya baik keluarga, ibu dan tetangga-tetangga. Baru ketahuan,” katanya.
Penyidik pun menemukan bukti dan petunjuk kuat bahwa anak itu tewas akibat dianiaya oleh ibunya. “Akhirnya, kemarin, kami amankan pelaku. Jadi untuk pelaku ada dua orang. Pelaku ibu kandung dan temannya,” tutupnya. (sumber-Merdeka.com)