Anak pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Ju Ae, kembali muncul di hadapan publik pada Minggu (27/11).
Kali ini, ia tampak bersebelahan dengan ilmuwan rudal dan tentara Pyongyang.
Media pemerintah Korut, KCNA, melaporkan Ju Ae dan Kim berfoto dengan ilmuwan, pejabat, dan petugas yang terlibat dalam peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM), Hwasong-17.
KCNA menggambarkan Ju Ae sebagai anak yang “paling dicintai” atau “berharga.” Sebutan ini merupakan gelar yang lebih terhormat dibanding deskripsi saat Ju muncul perdana pada 19 November.
Di foto terbaru, Ju tampak lebih dewasa dari foto sebelumnya. Ia tampak mengenakan jaket dan celana hitam, serta sepatu warna hitam.
Beberapa foto menunjukkan Kim dan Ju Ae berdiri di tengah barisan tentara berseragam di depan rudal besar di atas truk peluncuran.
Foto yang lain terlihat Ju Ae bertepuk tangan, sang ayah mengepalkan tangan, sementara di latar belakang orang bersorak-sorai.
Pengamat dari Carnegie Endowment for International Peace, Ankit Panda, mengatakan foto tersebut menggambarkan indikasi yang kuat soal penerus Kim.
“Foto Kim Ju Ae berdiri di samping ayahnya saat dirayakan teknisi dan ilmuwan yang terlibat dalam peluncuran ICBM terbaru akan mendukung gagasan bahwa ini adalah awal dari posisi dirinya sebagai calon penerus,” kata Panda, seperti dikutip Associated Press.
Ia juga menyinggung soal laporan KCNA. Menurut Panda, media pemerintah itu menggarisbawahi cinta sang ayah terhadap anak perempuannya.
Panda juga menekankan kedua penampilan Kim dan Ju Ae di hadapan publik bukan kebetulan belaka.
“Kedua penampilan publik pertamanya adalah dalam konteks senjata nuklir strategis, permata mahkota dari kemampuan pertahanan nasional Korea Utara. Menurut saya itu bukan kebetulan,” ujar Panda.
Ju Ae perdana muncul perdana di publik pada 19 November. Ketika itu, Kim mengajak sang putri memantau peluncuran rudal Hwasong-17.
Beberapa pengamat menilai kemunculan itu sebagai tanda suksesi. Namun, sejumlah yang lain menganggap terlalu dini menyimpulkan Ju Ae adalah penerus Kim.
Kim dilaporkan memiliki tiga anak. Menurut media Korea Selatan anak pertama pemimpin Korut itu laki-laki, yang kedua dan ketiga perempuan.
“Kami telah diberitahu bahwa Kim punya tiga anak, termasuk kemungkinan seorang putra. Jika ini benar, dan jika kita berasumsi bahwa anak laki-laki, yang belum terungkap akan menjadi ahli waris,” kata pengamat keamanan di RAND Corporation, Soo Kim.
Ia kemudian berujar, “Apakah Ju Ae benar-benar [anak] paling berharga Kim, dari sudut pandang suksesi? Saya pikir masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan apapun.”
Soo menilai Kim membawa putrinya saat memantau rudal mungkin ia ingin memberi tahu rakyatnya bahwa senjata nuklir adalah satu-satunya penjamin masa depan negara.
Senada, profesor dari Universitas Ewha di Seoul, Leif-Eric Easley, mengatakan Kim mengisyaratkan kepada elite Korut bahwa dia membimbing Ju Ae untuk berperan dalam kepemimpinan.
“Memberinya awal dan [penampilan] publik seperti itu tak biasa, tetapi mencerminkan signifikansi sejarah dan politik yang melekat pada rudal nuklir yang bisa mencapai Amerika Serikat,” kata Easley.
Sumber: CNN Indonesia