Tawuran pemuda marak terjadi di Kota Pahlawan beberapa hari belakangan. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengimbau agar warganya waspada dan melapor ke Command Center 112 bila menemui hal-hal yang mencurigakan.
“Ketika sudah melihat sebelum tawuran itu gerombol-gerombol langsung telepon 112, karena kontak ke kami juga Polrestabes. Saya berharap, nyuwun tolong warga Surabaya lebih care sama kotanya, kalau ada yang mencurigakan langsung telepon saja,” kata Eri, Selasa (29/11).
Eri mengatakan kejadian tawuran itu baru-baru ini terjadi di Jalan Rajawali, kawasan Jembatan Merah, Surabaya. Beruntung warga cepat melapor.
Mobil Pemadam Kebakaran (PMK) yang kebetulan melintasi lokasi pun melerai gerombolan remaja yang tengah berseteru tersebut.
“Alhamdulillah belum terjadi, karena ada laporan sehingga kami bisa datang. Ada mobil PMK setelah memadamkan api, dia pulang melewati lokasi itu sehingga ikut melerai, membawa anak tawuran ke Polrestabes Surabaya,” papar Eri.
Selain kejadian itu, dalam waktu yang hampir bersamaan, aksi tawuran remaja juga terjadi di kawasan Mulyorejo, Surabaya. Dua orang jadi korban sabetan senjata tajam. Salah satunya adalah sekuriti yang bertugas di perumahan sekitar.
Menurut Eri, sebagian besar usia pelaku tawuran masih tergolong kelompok pelajar. Karena itu, agar tawuran ini tak terulang, ia ingin pendidikan karakter di sekolah diperkuat.
“Ini karena apa? Karena karakter. Makanya pendidikan di Surabaya ini harus pendidikan karakter. Kalau sudah karakternya baik, tidak cuma akademis, prestasi, maka dia punya kekuatan mental,” ucapnya.
Peran masyarakat, kata Eri, sangat dibutuhkan untuk mencegah aksi ini kembali terjadi.
“Sekuat apapun pemerintah gimana pun kan tidak semua orang tawuran itu pelajar. Itu kan beberapa orang yang tawuran, oknum yang tawuran, tidak bisa kota ini dijaga pemerintahnya sendiri. Maka kota ini harus dijaga bersama, pemerintahnya, kepolisian pengamanan dengan warganya,” ucapnya.
Sumber: CNN Indonesia