Ternyata ada perbedaan startup di Indonesia dan luar negeri. Salah satunya terkait pemberian gaji dan saham kepada karyawan.
Sejumlah perusahaan sebenarnya menawarkan pemberian saham pada karyawannya. Namun beberapa lainnya ternyata tidak dan ini bisa dilihat di Indonesia.
“Secara teori begitu tapi secara praktik kadang-kadang beberapa talent, umumnya di Indonesia, mereka masih belum highly value saham,” kata Vice President of Investments MDI Ventures Aldi Adrian Hartanto kepada CNBC Indonesia, Kamis (1/12/2022).
Dia menjelaskan untuk petinggi di perusahaan kemungkinan sudah mengerti nilai dari pemberian saham. Sebaliknya untuk karyawan di level tengah dan bawah belum melihat nilai itu, khususnya bagi yang bekerja di perusahaan yang masih baru.
Ini berbeda dengan perusahaan di luar negeri. Bahkan, calon pegawai melihat apakah perusahaan yang dituju bernilai atau tidak.
“[Di Indonesia] tapi memang sayangnya akhirnya bargaining posisinya enggak di situ,” ungkapnya.
Namun ini bisa terjadi pada perusahaan yang sudah besar atau go public. Perusahaan bisa menawarkan gaji dan saham kepada pegawainya.
“Cuma [perusahaan] butuh talent di awal bukan pas sudah gede,” jelas Aldi.
Aldi menjelaskan untuk arah Indonesia memang sudah menuju ke sana. Namun masih perlu waktu untuk memberikan saham kepada pegawai.
“Masih butuh waktu. I think we’re getting there tapi memang butuh waktu,” kata Aldi.
Sumber : CNBC Indonesia