Tamu acara tasyakuran pernikahan Kaesang Pangarep-Erina Gudono yang akan digelar pada 10 Desember nanti dilarang mengenakan pakaian bermotif parang lereng.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan pihak Pura Mangkunegaran yang meminta agar tamu undangan tidak mengenakan kain batik bermotif tersebut.
“Untuk masuk pura nggak boleh ada parang lereng. Itu aturan dari Kanjeng Gusti (KGPAA Mangkunegara X, Bhre Cakrahutomo Wirasudjiwo),” kata kakak Kaesang itu saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin (5/12).
Lihat Juga :
Cerita Jokowi saat Gedung Resepsi Kaesang-Erina Sudah Dibooking Orang
Parang lereng merupakan batik dengan ciri motif berulang mengikuti garis diagonal. Konon, motif tersebut diciptakan oleh Sultan Agung Hanyakrakusumo.
Sang Susuhunan Agung yasa (menciptakan) motif tersebut karena terinspirasi ombak yang menggulung-gulung saat bermeditasi di Pantai Selatan Jawa.
Pada masa Dinasti Mataram hingga awal kemerdekaan, motif tersebut hanya boleh disandang oleh para raja dan keturunannya (sentana).
Seiring berjalannya waktu, motif parang lambat laun mulai digunakan masyarakat umum. Namun hingga saat ini, motif parang masih terlarang bagi di lingkungan Keraton Surakarta, Yogyakarta, Mangkunegaran, dan Pakualaman.
Selain larangan menggunakan motif parang, Gibran juga meminta agar tamu undangan tidak memberikan sumbangan. Pesan tersebut sebagaimana tertera dalam undangan yang tersebar kepada para tamu.
“Tidak ada yang pakai sumbangan, tidak ada kotak sumbangan,” katanya.
Hal serupa juga dilakukan saat pernikahan Gibran dengan Selvi Ananda dan Bobby Nasution dengan Kahiyang Ayu.
“Dulu saya sama Mbak Ayang (Kahiyan) juga nggak ada. Kita nggak ingin merepotkan para tamu. Cukup didoakan saja, itu sudah sangat berarti,” katanya.
Sumber: CNN Indonesia