Lomba tarik tambang yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin Makassar berakhir duka. Pasalnya satu peserta dilaporkan meninggal dunia dan beberapa orang luka-luka.
Melansir news.detik.com, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, menjelaskan kronologi tewasnya Masyita (43), peserta tarik tambang Ikatan. Danny mengatakan bahwa korban tewas terbentur aspal bukan saat acara tarik tambang, melainkan setelah acara tersebut selesai.
“Kejadian pas mulai hujan. Saya kan di tengah, itu sudah selesai (acara tarik tambangnya). Rupanya (tali) tambang itu kan menyimpan energi (masih tertarik setelah acara),” kata Danny, Minggu (18/12).
Danny, yang juga Ketua IKA Unhas Sulsel, menjelaskan bahwa ada sekitar 6.000 peserta dalam tarik tambang tersebut yang terbagi menjadi 2 tim. Tim pertama menggunakan kostum merah, sedangkan tim kedua menggunakan kostum putih.
“Yang menang kan yang 3.000 orang itu (pakai baju merah), dia (korban) di ujung di putih yang kalah. Dia berdiri di atas tali, talinya kan terlecut (tertarik) kena kakinya kemudian (korban) terpental ke beton,” sambung Danny.
Danny sendiri ikut melayat ke rumah duka di area Kelurahan Ballaparang, Rappocini, Makassar. Dia menyebut almarhumah merupakan anggota aktif PKK Makassar. Danny juga memberi keluarga korban hadiah umrah. Dia berharap keluarga korban diberi ketabahan.
“Acara-acara kita batalkan semua, acara pertandingan domino, ini saya di rumah ganti dengan doa, pemecahan rekor Muri kita tidak rayakan juga itu. Kita batalkan semua,” tuturnya.