Seorang pasien pria lanjut usia datang ke rumah sakit (RS) di Prancis setelah peluru artileri Perang Dunia (PD) I bersarang di duburnya. Hal ini membuat para penghuni rumah sakit dievakuasi karena ketakutan peluru itu akan meledak seperti bom. Kasus aneh ini telah membuat para dokter RS terguncang.
Pasien berusia 88 tahun itu mengunjungi Rumah Sakit Sainte Musse di Toulon untuk mengeluarkan bahan peledak antik itu. Namun kedatangannya malah memicu memicu ketakutan akan ledakan.
“Keadaan darurat terjadi dari pukul 21.00 malam hingga 23.30 malam pada Sabtu yang membutuhkan campur tangan personel penjinak bom,” kata pihak rumah sakit seperti dikutip surat kabar Var-Matin.
“(Dilakukan) evakuasi darurat orang dewasa dan anak-anak serta pengalihan darurat (pasien) yang masuk,” lanjut pihak rumah sakit, yang dilansir New York Post, Kamis (22/12).
“Kami harus mengelola risiko dalam kerangka reaktif. Ketika ragu, kami mengambil semua tindakan pencegahan.”
Senjata Perang Dunia I itu berukuran panjang hampir 8 inci dan ketebalannya lebih dari 2 inci. Pakar penjinak bom di tempat kejadian menentukan bahwa kecil kemungkinan peluru itu akan meledak di dalam tubuh pria tersebut.
“Mereka meyakinkan kami dengan memberi tahu kami bahwa itu adalah barang kolektor dari Perang Dunia I, yang digunakan oleh militer Prancis,” imbuh pihak rumah sakit.
Para dokter yang terguncang kemudian memulai proses untuk mencoba mengeluarkan peluru artileri itu dari dubur pria tersebut. Diyakini bahwa pasien lanjut usia itu memasukkan senjata Perang Dunia I ke anusnya untuk kenikmatan seksual.
“Sebuah apel, mangga, atau bahkan sekaleng busa cukur, kami terbiasa menemukan benda-benda yang tidak biasa dimasukkan di tempat yang tidak seharusnya,” kata seorang dokter rumah sakit.
“Tapi proyektil? Tidak pernah!”
Petugas medis terpaksa membawa pria tua itu ke ruang operasi, membedah perutnya untuk mengeluarkan relik tersebut. Menurut pihak rumah sakit, dia sekarang dalam keadaan sehat dan diperkirakan akan pulih sepenuhnya dari operasi.