Serikat pekerja Unison pada Kamis (22/12) mengumumkan ribuan pekerja layanan ambulans di Inggris berencana melakukan mogok kerja, yakni pada 11 Januari 2023 dan 23 Januari 2023. Ini bukan aksi mogok kerja pertama yang dilakukan untuk menuntut kenaikan gaji dan status kepegawaian.
Aksi mogok kerja para pekerja layanan ambulan di Inggris sebelumnya dilakukan pada Rabu, 21 Desember 2022. Pemogokan itu melibatkan pekerja yang berafiliasi dengan dua serikat pekerja lainnya dan berlangsung selama 12 jam. Sedangkan aksi mogok kerja pada 11 Januari 2023 dan 23 Januari 2023 direncanakan akan berlangsung selama 24 jam.
Aksi mogok kerja ini, akan melibatkan semua karyawan ambulans, bukan hanya awak di divisi tanggap darurat. Namun banyak pegawai di divisi tanggap darurat, yang boleh tidak ikut aksi mogok kerja agar bisa memberikan layanan perlindungan darurat.
“Hanya melalui pembicaraan perselisihan ini akan berakhir. Tidak ada petugas kesehatan yang ingin mogok kerja di tahun baru,” kata Sekjen Serikat Pekerja Unison Christina McAnea.
Aksi mogok kerja terjadi saat sistem kesehatan di Inggris yang sudah tertekan menghadapi tekanan lebih lanjut pada musim dingin ini. Pasalnya, perawat di Inggris juga melakukan pemogokan terkait sengketa gaji.
Menteri Kesehatan Inggris Steve Barclay mengatakan memenuhi tuntutan gaji serikat pekerja sama dengan mengambil uang dari layanan di garda depan.
“Mogok kerja bukanlah kepentingan terbaik bagi siapa pun, apalagi bagi semua pasien dan saya mendesak serikat pekerja untuk mempertimbangkan kembali aksi mogok lebih lanjut sebelum pemogokan berdampak lebih buruk pada pasien,” katanya dalam sebuah pernyataan.