Bikin heboh, Jasad wanita yang ditemukan di rumah kontrakan di Kampung Buaran RT01 RW02, Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi diduga tewas karena dicekik sebelum dimutilasi.
“Waktu olah TKP si pelaku diinterogasi dan pengakuannya (korban) dicekik, kalau untuk lokasinya kurang jelas, karena kita enggak boleh mendekat, ya teriakannya seperti itu, dicekik,” kata Ketua RT01 Alfian, Selasa (3/1).
Jasad wanita yang terpotong menjadi beberapa bagian ini ditemukan dalam keadaan terbungkus plastik di dalam dua boks kontainer pada Jumat (30/12) dini hari. Saat dibuka oleh polisi, Alfian melihat ada bercak darah dan belatung di dalam boks.
“Waktu boks dibuka saya ikut menyaksikan, awalnya ditemukan ada segumpalan darah, belatung dan rambut di dalam boks. Di dalam boks ada beberapa kantong plastik, rapi dikemasnya tanpa bau, ditemukannya di dalam kamar mandi, kayaknya itu (jasad wanita) ditaburin bubuk kopi,” ungkapnya.
Saat pertama kali menetap di rumah kontrakan tersebut pada pertengahan 2021, terduga pelaku bernama Ecky (34) mengaku kepada Alfian sebagai wakil manajer di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan pasir di wilayah Bogor.
“Dia bilangnya orang lapangan, jadi wakil manajer, banyak aktivitas di luar, orangnya selalu tertutup, pulangnya malam perginya pagi hari, jadi kontrakan ini dijadikan transit sama dia (pelaku),” ucapnya.
Alfian bersama pemilik kontrakan dipanggil Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangannya pada Sabtu (31/12) kemarin. Saat itu, dia diperlihatkan foto seorang wanita yang diduga sebagai korban mutilasi yang jasadnya ditemukan di rumah kontrakan pelaku.
Dia mengatakan, wanita pada foto yang diperlihatkan itu memiliki ciri-ciri seperti usia sekitar 50 tahun, wajah mirip warga keturunan Tionghoa, rambut sebahu dan memakai pakaian batik.
Diberitakan sebelumnya, jasad wanita dimutilasi ditemukan di sebuah rumah kontrakan yang beralamat di Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jumat (30/12) dini hari.
Seorang saksi Dian Ardiansyah yang merupakan warga sekitar mengatakan, penemuan jasad wanita itu berawal dari pencarian seorang laki-laki berinisial MEL yang dilaporkan hilang oleh petugas dari Polda Metro Jaya.
“Jadi awalnya ada anggota dari Polda menanyakan info orang hilang atas nama Ecky, terus sampai ke rumah saya, mereka menanyakan, saya jawab tidak kenal. Tapi info dari polisi katanya tinggal di sini,” kata Dian di lokasi, Jumat (30/12).
Polisi tersebut kemudian melihat ada empat pintu kontrakan dan menanyakan terkait penghuni kepada Dian. Saat dicek ternyata terdapat selembar kertas yang dituliskan oleh pemilik kontrakan ditujukan kepada seseorang bernama Ecky.
“Anggota polisi nanya ada kontrakan? Saya bilang ada. Saya tunjukkan di sini karena kosong ini. Ada empat pintu yang diisi, yang dua ini kosong yang dua lagi di ujung ada. Nah kata pihak kepolisian begitu melihat ada kertas, ada nama Ecky di sini, mereka yakin bahwa dia yang mengontrak di sini,” ungkapnya. (sumber-Merdeka.com)