Selain praktis, mi instan juga jadi pilihan makanan yang enak dan murah meriah. Tak heran jika makanan satu ini kerap disebut sebagai sahabat baik anak rantau alias anak kos.
Cukup direbus selama beberapa menit, gurihnya mi instan bisa langsung dinikmati dan menghilangkan rasa lapar.
Namun, Anda juga perlu hati-hati, terlalu sering mengonsumsi mi instan juga bisa berujung bahaya bagi kesehatan.
Beberapa waktu lalu, mi instan bahkan dikaitkan dengan kematian seorang mahasiswa di Semarang, Jawa Tengah. Dilaporkan sebelumnya, mahasiswa tersebut mengonsumsi mi instan setiap hari.
Dokter spesialis penyakit dalam Ari Fachrial Syam mengatakan bahwa mengonsumsi mi instan pada dasarnya sah-sah saja, selama jumlahnya terkontrol dan tidak setiap hari.
Kata dia, lazimnya mi instan hanya dijadikan makanan rekreasi, bukan makanan pokok pengganti nasi.
“Kalau seseorang itu mengonsumsi mi setiap hari, ya berbahaya. Ada banyak penyakit yang bisa muncul,” kata Ari saat dihubungi CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
Mi instan mengandung garam yang cukup tinggi. Gizi dan nutrisi dalam mi instan juga kurang lengkap. Akibatnya, risiko mengalami malnutrisi bisa muncul jika Anda mengonsumsi mi instan setiap hari.
Selain itu, seseorang juga berisiko mengalami tekanan darah tinggi jika kebanyakan makan mi instan.
“Jadi selain kurang gizi, kalau seseorang itu mengonsumsi setiap hari mi instan, tentu yang akan terganggu adalah tekanan darah jadi tinggi,” kata dia.
Mi instan juga tidak baik untuk Anda yang sedang berdiet. Karena tepung serta garam yang terkandung di mi instan ini tinggi dan bisa menyebabkan obesitas.
Selain itu, mi instan juga mengandung ragi yang tidak baik untuk kesehatan lambung. Tak heran jika banyak orang mengeluh sakit lambung gara-gara konsumsi mi instan terlalu sering.
“Yang jelas dengan hanya konsumsi mi itu, gaya hidup tidak sehat dan berdampak pada kesehatan,” kata dia.
Sumber : CNN Indonesia