Operasi SAR dinyatakan berakhir dan ditutup. Sapril, anak 11 tahun yang tinggal di Kampung Pagat Batumbuk, Derawan, kabupaten Berau, Kalimantan Timur, yang hilang diterkam buaya sejak Kamis (29/12), ditemukan tinggal tulang belulang.
Tulang-tulang itu ditemukan tim SAR gabungan saat kegiatan penyisiran pada hari Senin (2/1) kemarin. Temuan tulang itu kemudian diserahkan ke tim Disaster Victim Identification (DVI) Polres Berau.
“Tim DVI Polres Berau memberikan hasil bahwa serpihan tulang dan celana yang ditemukan oleh tim SAR Gabungan adalah milik korban,” kata Kepala Basarnas Kantor SAR Balikpapan Melkianus Kotta kepada wartawan, Selasa (3/1) malam.
Melkianus menerangkan, dengan kepastian itu, operasi SAR dinyatakan berakhir dan ditutup. Semua tim SAR lanjut dia, kembali ke satuan masing-masing. “Semua kembali ke kesatuan masing-masing untuk kembali bersiapsiaga,” ujar Melkianus.
Irwan, salah satu perwakilan keluarga korban menyatakan menerima hasil temuan tim SAR gabungan itu.
“Pencarian dihentikan, dan terima kasih banyak kepada tim SAR gabungan menemukan bagian tulang anggota keluarga kami yang hilang,” kata Irwan.
Diberitakan sebelumnya, korban Sapril asik mandi-mandi pagi pada hari Kamis (29/12) bersama tante dan satu orang rekannya, di perairan dekat tambak warga. Korban tiba-tiba langsung diterkam buaya yang muncul ke permukaan.
Upaya Marni (42), tante korban menyelamatkan keponakannya itu tidak berbuah hasil. Peristiwa itu baru dilaporkan hari Minggu (1/1) siang ke Basarnas Unit Siaga SAR Berau. Di mana tim gabungan Basarnas, ERT Berau Coal, BKSDA dan keluarga Berau menemukan tulang-tulang pada hari Senin (2/1). (sumber-Merdeka.com)