Bagi pasangan yang berencana untuk menjalin hubungan serius, kondisi finansial satu sama lain adalah hal krusial yang harus diperhatikan. Sebab, kondisi finansial dapat berpengaruh terhadap hubungan yang akan Anda jalani bersama pasangan.
Masalah keuangan bisa menjadi suatu red flag dalam hubungan yang harus diwaspadai. Dalam hal ini, fenomena itu disebut sebagai financial red flag dalam hubungan.
Menurut Perencana Keuangan CNBC Indonesia, Aulia Akbar, financial red flag dalam hubungan adalah kondisi saat pasangan memiliki kesalahan berpikir dan berperilaku terkait keuangan yang bisa berdampak buruk pada hubungan.
“Kalau dia (pasangan) memandang uang sebagai hal yang gampang dicari dan selalu dihabiskan tanpa ada pembatasan, serta terbiasa ‘lebih besar pasak daripada tiang’, itu sudah financial red flag dalam hubungan,” kata Akbar, Senin (9/1/2023).
Lantas, apa saja tanda-tanda financial red flag dalam hubungan yang harus diwaspadai?
1. Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan yang Buruk
Tidak mempunyai rencana keuangan bisa menjadi indikasi bahwa seseorang tidak mengetahui seberapa banyak dan bagaimana cara mengalokasikan uang yang dimiliki. Pengelolaan uang yang buruk adalah salah satu red flag utama dalam suatu hubungan yang harus diwaspadai.
“Baru tengah bulan dia (pasangan) ngaku sudah enggak punya uang, bahkan sampe pinjam-pinjam uang. Itu udah red flag sebetulnya. Terlebih, kalau dia enggak bisa menjawab ke mana uangnya habis… Red flag banget itu,” sebut Akbar.
2. Hobi Berutang
Memiliki utang sebenarnya bukan menjadi masalah selama dalam jumlah yang wajar. Namun, utang akan menjadi masalah bila yang dimiliki adalah utang konsumtif yang berlebihan.
Utang konsumtif adalah pinjaman yang digunakan seseorang untuk membeli produk yang dikonsumsi atau digunakan dan tidak memiliki nilai tambah. Biasanya, utang tersebut dipicu oleh gengsi dan keinginan gaya hidup yang tinggi.
“Seseorang yang berutang demi kebutuhan konsumtif, dalam artian hanya demi memenuhi gaya hidup, itu sudah red flag,” sebut Akbar.
“Orang yang kalau sudah terbiasa punya gaya hidup yang terlampau tinggi, cenderung susah untuk downgrade karena gaya hidup memang enggak semudah itu. Kebanyakan, karena penghasilannya pas-pasan, dia sampai ngebela-belain punya lifestyle seperti itu sampai akhirnya dia berutang, itu juga red flag,” lanjutnya.
Seorang yang memiliki utang konsumtif bisa menandakan bahwa dia tidak cukup pandai dalam mengatur keuangan. Memiliki pasangan dengan tipikal tersebut dapat memicu konflik keuangan yang lebih besar di masa depan.
“Utang akan jadi pengeluaran pasif. Ketika seorang itu menikah dengan pasangannya maka terjadi pencampuran harta. Otomatis, utang ini juga akan ngikut dan menjadi beban bagi pasangannya, terlebih bila tidak ada perjanjian pranikah,” ujar Akbar.
3. Selalu Melakukan Pembelian Impulsif
Pembelian impulsif adalah pembelian yang tidak direncanakan dan umumnya berkaitan dengan emosi. Biasanya, seseorang melakukan pembelian secara impulsif karena barang yang dibeli terlihat murah, lucu, atau langka sehingga keputusan membeli barang dilakukan tanpa berpikir secara rasional.
Akbar mengatakan, financial red flag dalam suatu hubungan dapat terlihat bila pasangan sering melakukan pembelian secara impulsif tanpa adanya pertimbangan untuk jangka panjang. Sebab, hal itu menandakan bahwa orang tersebut tidak dapat mengenali mana saja hal yang merupakan keinginan dan kebutuhan untuk dirinya sehingga pemborosan pun terjadi.