Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Environmental Science menemukan bahwa kotoran manusia dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pupuk yang aman dan efektif untuk menumbuhkan sayuran.
Para ilmuwan di Eropa melakukan penelitian dengan menyaring kotoran manusia untuk 310 bahan kimia, termasuk obat-obatan, dan menemukan bahwa hanya 6,5% di antaranya berada di atas batas deteksi dan pada konsentrasi rendah. Hasil ini menunjukkan bahwa risiko kesehatan manusia dari senyawa farmasi yang masuk ke sistem makanan melalui penggunaan kompos feses adalah rendah.
Studi ini juga menunjukkan bahwa beberapa produk yang diproses dari limbah manusia dapat mendekati efisiensi alternatif buatan. Penulis utama studi, Ariane Krause, menyatakan bahwa hingga 25% pupuk mineral sintetik konvensional di Jerman dapat digantikan dengan daur ulang pupuk dari urin dan feses manusia.
Penelitian ini sangat penting dalam konteks saat ini karena pemerintah di seluruh dunia berjuang untuk menjaga agar biaya pupuk dapat dikelola dan meningkatkan swasembada setelah invasi Rusia ke Ukraina menaikkan harga gas alam, bahan baku utama untuk nutrisi tanaman. Pihak berwenang Uni Eropa juga sedang mempertimbangkan cara untuk mempercepat pengembangan pupuk berbasis pupuk setelah lonjakan biaya yang memicu kemarahan di antara para petani di blok tersebut.
Studi ini juga menunjukkan bahwa kotoran manusia dapat digunakan sebagai sumber alternatif yang efektif dan aman untuk menumbuhkan sayuran, yang akan sangat bermanfaat bagi para petani dan pemerintah dalam upaya meningkatkan swasembada dan mengurangi biaya produksi.