Sekitar 100 orang yang mengatasnamakan Pemuda Batak Bersatu menggelar unjuk rasa di depan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (24/1) pagi. Mereka meminta agar terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J, Ferdy Sambo divonis hukuman mati.
Massa aksi membawa poster-poster aspirasi bertuliskan, “Pemuda Batak bersatu mendukung hakim terhormat mengambil keputusan yang tegas dan berkeadilan,”
“Sambo layak dihukum mati sesuai perbuatannya. Hakim perpanjangan tangan Tuhan di dunia,”
Kemudian massa aksi membawa juga spanduk bertuliskan “Pimpinan hakim, kami PBB mendukungmu untuk mengambil keputusan yang tegas dan adil. Aksi damai pemuda Batak bersatu DKI Jakarta. Tegaskan supremasi hukum demi keadilan brigadir Joshua Hutabarat, solidaritas, toleransi, hukum gotong royong,”
Melansir tribunnews.com, Sekretaris Daerah Pemuda Batak Bersatu DPD DKI Jakarta Cornelius Hotman mengatakan bahwa aksi yang dilakukan merupakan aksi damai.
“Aksi Pemuda Batak Bersatu hari ini merupakan aksi damai perihal kasih Joshua Hutabarat kita sama-sama mengetahui bahwa JPU telah memutuskan beberapa putusan yang telah disampaikan terasa tidak adil bagi keluarga Brigadir J dan bangsa Indonesia,” kata Cornelius, Selasa (24/1).
“Kami dari Pemuda Batak Bersatu mendukung aparat penegak hukum khususnya untuk hakim mengambil keputusan yang seadil-adilnya dan seberat-beratnya kepada terdakwa,” tutupnya.
Adapun Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan kembali menggelar sidang lanjutan perkara dugaan pembunuhan berencana Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, Selasa (24/1).
Pejabat Humas PN Jakarta Selatan Djuyamto memastikan, sidang hari ini beragendakan mendengar nota pembelaan atau pleidoi dari terdakwa Ferdy Sambo atas tuntutan pidana seumur hidup yang dijatuhkan jaksa penuntut umum (JPU).
“Ferdy Sambo, Selasa 24 Jan 2023 (agenda) untuk pembelaan,” kata Djuyamto dalam keterangannya.
Tak hanya untuk Ferdy Sambo, hari ini sidang juga digelar untuk terdakwa Ricky Rizal Wibowo alias Bripka RR dan Kuat Ma’ruf dengan agenda yang sama yakni membacakan pleidoi.
Dalam perkara ini, kedua terdakwa tersebut dituntut 8 tahun penjara.