Tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi Izil Azhar, akhirnya berhasil ditangkap setelah empat tahun masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO). Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu berhasil diamankan di wilayah Banda Aceh, pada Selasa (24/1).
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun akan membawa Izil Azhar ke Jakarta pada hari ini, Rabu (25/1). Buronan kasus dugaan penerimaan gratifikasi pembangunan Dermaga Sabang yang dibiayai APBN 2006-2011 itu bakalan ditahan begitu tiba di KPK.
“Iya kemarin sudah dilakukan pemeriksaan cek kesehatan dan lainnya. Hari ini dijadwalkan dibawa ke Jakarta,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri dilansir dari m.tribunnews.com, Rabu (25/1).
Diberitakan sebelumnya, KPK berhasil menangkap Izil Azhar alias Ayah Merin di Banda Aceh pada Selasa (24/1). Pergerakan Izil Azhar sudah terendus KPK dan Polda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) sejak Desember 2022.
Izil Azhar diketahui sudah berstatus daftar pencarian orang (DPO) sejak 30 November 2018.
“Benar, Selasa (24/1) dengan bantuan tim dari Polda NAD, tim berhasil menemukan DPO KPK atas nama Izil Azhar,” ujar Ali Fikri, Selasa (24/1).
Seperti diketahui, Izil Azhar merupakan tangan kanan Irwandi Yusuf, Gubernur Aceh periode 2007-2012 dan 2017-2018. Dia tercatat sebagai salah satu anggota tim sukses Irwandi pada Pilkada Aceh 2007. Izil Azhar juga dikenal sebagai mantan Panglima GAM wilayah Sabang.
Menurut laporan, Izil Azhar sempat berdinas di Korps Marinir TNI Angkatan Laut. Namun, dia lantas membelot dan bergabung dengan GAM.
Dari situlah, Izil Azhar dijuluki sebagai Ayah Merin (Marines) oleh para anggota GAM, yang merupakan bahasa Inggris dari Korps Marinir.
Izil Azhar ditetapkan sebagai tersangka dugaan gratifikasi pembangunan Dermaga Sabang yang dibiayai APBN 2006-2011. Nama Izil Azhar terseret setelah KPK menetapkan Irwandi Yusuf sebagai tersangka dalam kasus ini.
Izil Azhar diduga menjadi orang kepercayaan Irwandi untuk menyalurkan uang gratifikasi dari Board of Management Nindya Sejati Joint Operation, yakni Heru Sulaksono dan Zainuddin Hamid alias Let Bugeh.