Jennie BLACKPINK mengunjungi Masjid Agung Sheikh Zayed, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (2/2/2023). Momen tersebut diunggah Jennie melalui akun Instagram pribadinya (@jennierubyjane).
Dalam unggahan yang diberi takarir “Exploring while touring,” atau “Menjelajah sambil tur,” itu, Jennie terlihat menggunakan pasmina hitam untuk menutupi rambutnya, celana panjang hitam bermotif merah muda, kaus putih yang dilapisi luaran rajut lengan panjang, dan sepatu berwarna hitam dan putih.
Momen Jennie tersebut pun sontak memperoleh tanggapan positif dari warganet. Sebagian besar kagum dengan aksi Jennie yang terlihat menghormati masjid yang dikunjungi melalui pakaian yang dikenakan, beberapa juga ada yang mengagumi indahnya Masjid Agung Sheikh Zayed.
Berikut 3 Fakta Masjid Agung Sheikh Zayed yang dikunjungi Jennie BLACKPINK, dilansir dari laman resmi Sheikh Zayed Grand Mosque dan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata UEA.
1. Arsitektur Megah Berlapis Marmer dan Emas
Menurut laman resmi Sheikh Zayed Grand Mosque Center, Masjid Agung Sheikh Zayed terkenal dengan warnanya yang putih dan murni karena dilapisi marmer dari Makedonia, Eropa. Tidak hanya marmer, sebagian besar material masjid juga menggunakan emas, batu semi mulia, kristal, dan keramik.
Salah satu masjid terbesar di dunia ini berdiri megah dengan 82 kubah, lebih dari seribu kolom atau pilar, hingga lampu gantung berlapis emas 24 karat. Bahkan, menurut laman resmi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata UEA, terdapat salah satu lampu gantung terbesar di dunia di dalam ruang salat utama Masjid Agung Sheikh Zayed.
Masjid ini memiliki empat menara dengan masing-masing setinggi sekitar 106 meter. Menara pertama memiliki gaya arsitektur yang mencerminkan gaya Maroko, Andalusia, dan Mameluke. Lalu, menara kedua berbentuk segi delapan yang merupakan desain yang berasal dari zaman Mameluke pada abad ke-13 hingga ke-16. Terakhir, menara ketiga berbentuk silinder yang terinspirasi dari elemen desain era Ottoman pada abad ke-14 hingga ke-20.
Pembangunan Masjid Agung Sheikh Zayed digagas langsung oleh Presiden pertama UEA, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan pada 1980. Peletakan batu pertama pembangunan Masjid Agung Sheikh Zayed akhirnya dilaksanakan pada 1996.
Setelah Sheikh Zayed Al Nahyan meninggal dunia pada 2004, pembangunan masjid ini pun akhirnya dilanjutkan oleh putranya, Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan.
2. Lantai berlapis karpet rajutan tangan
Menariknya, karpet yang digunakan untuk lantai ruang salat utama adalah karpet rajutan tangan terbesar di dunia. Karpet yang dirajut manual oleh 1.200 pengrajin dalam waktu dua tahun ini didesain oleh seniman karpet, Dr. Ali Khaliqi.
Karpet dengan bahan baku 70 persen wol dan 30 persen kapas ini membentang dengan ukuran 5.700 meter persegi. Bahan-bahan tersebut diklaim bisa membuat jemaah salat dengan nyaman.
3. Memiliki 82 kubah
Masjid Agung Sheikh Zayed memiliki 82 kubah. Kubah-kubah tersebut terdiri atas berbagai ukuran dengan yang paling besar terletak di tengah aula utama. Bagian dalam kubah terukir karya seni tradisional Maroko. Lalu, di sekeliling bagian dalam kubah terdapat ukiran ayat-ayat Al-Qur’an dengan warna emas.
4. Memiliki Fasilitas Perpustakaan
Selain tempat beribadah, masjid ini juga dilengkapi perpustakaan dan sarana belajar. Perpustakaan yang terletak di pusat pengunjung Masjid Agung Sheikh Zayed ini pertama kali dibuka untuk umum pada 2010.
Laman resmi Sheikh Zayed Grand Mosque menyebutkan bahwa perpustakaan ini dilengkapi aneka literatur terkait perkembangan dan kebudayaan islam. Selain itu, terdapat pula buku, jurnal, dan sumber visual atau audio yang mendukung berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Perpustakaan ini beroperasi setiap Senin sampai Jumat dari pukul 9.00 hingga 18.00. Pada akhir pekan atau Sabtu dan Minggu, perpustakaan ini tidak melakukan pelayanan alias tutup.
Sumber: CNBC Indonesia