Miliuner asal Amerika Serikat, Grant Cardone memulai hidup tanpa uang sepeser pun. Butuh waktu 20 tahun jatuh bangun sebelum ia mencapai kekayaan bersih senilai jutaan dolar.
Sekarang, pada usia 64 tahun, Cardone telah mendapatkan penghasilan dari 18 perusahaan yang dia dirikan dan memiliki 12.000 unit apartemen.
Cardone pun mengungkap rahasia keuangannya dalam membangun kekayaan. Berikut adalah 7 rahasia menyimpan dan membelanjakan uang yang dilakukan orang kaya, mengutip CNBC Maket It:
1. Tidak langsung mendiversifikasi investasi
Secara umum mendiversifikasi portofolio dengan berinvestasi dalam campuran berbagai saham, reksa dana, dan investasi lainnya adalah praktik yang baik. Tetapi ketika orang-orang terkaya membangun kekayaan bersih mereka, mereka sering mengerjakan proyek sendiri, dan kemudian melakukan diversifikasi saat mulai menghasilkan lebih banyak keuntungan.
Elon Musk, misalnya, yang mempertaruhkan US$22 juta yang ia hasilkan dengan menjual perusahaan pertamanya, sebuah direktori bisnis online bernama Zip2. Uang dari hasil menjual perusahaan tersebut ia gunakan seluruhnya untuk bisnis berikutnya, layanan perbankan online bernama X.com.
Setelah X.com bergabung dengan PayPal, dia menghasilkan US$180 juta dari penjualan PayPal ke eBay. Strategi itu memberi Elon Musk uang untuk berinvestasi di Tesla, SpaceX, dan usaha lainnya yang membuatnya menjadi orang terkaya sejagad raya.
2. Mereka tahu bahwa utang adalah untuk bisnis
Ketika Cardone membangun kekayaan bersihnya, ia tidak menumpuk hutang untuk pembelian yang tidak penting seperti pakaian desainer atau rumah mewah. Sebaliknya, ia ingin menggunakan semua yang dia hasilkan untuk menghasilkan lebih banyak uang.
“Bagi saya, (utang) itu memasukkan penghasilan saya ke dalam bisnis saya. Saya juga membayar tunai untuk rumah, dan saya tidak pernah mengakumulasikan bunga kartu kredit,” kata Cardone.
Dalam beberapa kasus, jika Anda mencoba membangun bisnis, utang dapat membantu menghasilkan uang dengan memberi Anda akses ke aset penghasil pendapatan yang lebih cepat.
3. Kepemilikan rumah tidak selalu menjadi investasi pertama
Anda mungkin berpikir bahwa membeli tempat tinggal utama adalah hal penting, tetapi ini jarang dilakukan oleh orang kaya terlebih dahulu.
“Menurut pendapat saya, kepemilikan rumah tidak selalu menghasilkan keuntungan investasi yang sama dibanding di tempat lain di mana Anda dapat menaruh uang. Saya memiliki tiga rumah, tetapi saya tidak membeli itu sampai saya dapat membelinya secara tunai,” ungkap Cardone.
4. Mereka selalu membeli dalam jumlah besar
Orang kaya bersedia membelanjakan lebih banyak uang untuk setiap pembelian agar mendapatkan harga per unit yang lebih murah. Strategi ini terbukti menghemat waktu yang dihabiskan untuk mengulangi aktivitas yang tidak berguna.
Ini dapat berlaku untuk bisnis, orang kaya dapat membuat kontrak untuk membeli persediaan atau peralatan dalam jumlah besar, atau untuk kehidupan pribadi Anda.
5. Mereka berinvestasi dalam koneksi sendiri
Semakin seseorang mengenal Anda, semakin mereka akan mempercayai bakat dan keterampilan Anda. Kepercayaan ini mengarah pada peluang yang lebih baik, pengambilan keputusan yang lebih cepat, dan margin yang lebih tinggi. Jadi investasikan waktu dan sumber daya untuk membangun dan memelihara koneksi yang tepat.
“Saya tidak pernah memiliki seseorang yang berinvestasi dengan orang yang tidak mengenal saya. Dan sebagian besar real estat yang saya miliki saat ini dibeli dari penjual yang memilih saya daripada pembeli lain yang memenuhi syarat karena kami memiliki koneksi,” paparnya.
6. Mereka tidak pernah puas
Orang kaya tidak pernah puas dengan pencapaian mereka sebelumnya. Mereka percaya bahwa mereka selalu dapat mencapai lebih banyak. Ini membantu mereka berpikir besar tentang ide bisnis, penemuan, investasi, dan potensi cuan lainnya di masa depan.
7. Mereka tidak membuang waktu mencoba melakukan semuanya sendiri
Orang kaya tahu bahwa waktu adalah satu-satunya sumber daya yang benar-benar langka. Anda tidak dapat membelinya di manapun.
Jadi mereka memaksimalkan waktu dengan melepaskan kebutuhan untuk mengontrol setiap detail kecil dari bisnis atau portofolio mereka. Para pebisnis sukses belajar untuk melakukan outsourcing dan mendelegasikan secara efektif kepada orang-orang yang baik dan cerdas yang akan menukar waktu mereka dengan uang.
Sumber : CNBC Indonesia