Panglima TNI Laksamana Yudo Margono angkat bicara soal penyanderaan pilot dan penumpang pesawat Susi Air oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua pimpinan Egianus Kogoya. Dia menegaskan klaim penyanderaan itu tidak benar.
Melansir liputan6.com, Yudo mengatakan sang pilot menyelamatkan diri usai pesawat dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan.
“Enggak ada penyanderaan, enggak ada penyanderaan, dia kan ini menyelamatkan diri,” ujar Yudo, Rabu (8/2).
Yudo mengaku tak menerima kabar soal penyanderaan pilot Susi Air. Namun demikian, Yudo menyebut pihaknya segera menerjunkan tim untuk mengevakuasi mereka.
“Dari mana itu infonya (penyanderaan), saya malah enggak dapat infonya. Iya nanti akan kita terjunkan pasukan kita untuk mengevakuasi,” kata Yudo.
Sebelumnya, Donal Fariz, perwakilan dari Maskapai Susi Air, membenarkan insiden pesawat Susi Air yang diduga dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan. Menurut Donal, dugaan itu dikuatkan dari posisi pesawat yang jauh dari kendala teknis sebab tengah berada di landasan pacu atau runway.
“Posisi pesawat ada di jalur runway dan kami sedang melakukan pemeriksaan apakah terjadi kendala teknis di pesawat. Tapi itu agaknya jauh dari dugaan kebakaran dan hal teknis yang muncul dari pesawat itu sendiri karena pesawat mendarat dengan baik,” kata Donal, Selasa (7/2).
Donal menjelaskan, kronologi pesawat mendarat pagi pada pukul 6.17 waktu Indonesia bagian timur. Selain ditemukan dalam posisi dilalap si jago merah, posisi pilot Susi Air dan penumpang juga dinyatakan hilang.
“Satu hal yang utama kami sedang melakukan penelusuran terkait keberadaan pilot yang sampai dengan jam ini belum dapat memastikan di mana lokasinya, termasuk juga para penumpang yang menaiki pesawat tersebut,” jelas dia.
Donal memastikan, upaya dilakukan pihaknya saat ini adalah dengan mencari bantuan dengan otoritas terkait setempat. Salah satunya, adalah dengan memastikan apakah pesawat tersebut telah disabotase.
“Kami juga sedang melakukan upaya pengecekan apakah ada sabotase pihak tertentu yang melakukan perusakan terkait dengan pesawat tersebut,” ungkap Donal.