Bripka Madih menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada eks penyidik Polda Metro Jaya yakni, TG atas tuduhan pemerasan hingga videonya viral. Ia juga memeluk TG saat keduanya bertemu di Polda Metro Jaya.
Permintaan maaf ini disampaikan lantaran pernyataan Bripka Madih yang mengaku diperas TG rupanya tidak terbukti benar.
Melansir megapolitan.kompas.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan, TG dinyatakan tidak terbukti memeras Madih saat melaporkan dugaan penyerobotan lahan pada 2011.
Fakta tersebut didapat setelah penyidik kepolisian mengkonfrontasi Madih dengan TG yang saat ini telah pensiun.
“Tidak ada, jadi artinya setelah dikonfrontasi ya, mendasari konfrontasi kedua belah pihak langsung ya, ini tidak ada dapat dibuktikan,” ujar Trunoyudo, Selasa (7/2).
Menurut Trunoyudo, pengakuan Bripka Madih yang dimintai uang untuk proses penyelidikan dan lahan seluas 1.000 meter sebagai hadiah oleh penyidik tidak terbukti. Lebih lanjut, ia berharap hasil konfrontasi yang telah dilakukan dapat membuat terang perkara dugaan pemerasan yang sebelumnya disampaikan oleh Madih.
Artinya kami apresiasi supaya jelas semua. Jangan sampai ini semuanya kemudian menjadi suatu opini yang berkembang di publik,” kata Trunoyudo.
Setelah tuduhan pemerasan yang dilakukan TG tidak terbukti benar, Bripka Madih langsung menyampaikan permintaan maaf.
Trunoyudo menjelaskan, permintaan maaf itu disampaikan Madih saat dikonfrontasi dengan TG. Dari situ, keduanya pun memberikan keterangan yang hasilnya tidak ditemukan adanya unsur-unsur pemerasan yang sebelumnya disampaikan oleh Madih.
“Ada persamaan dalam waktu dan tempat tidak ada bantahan dan yang kami salut gentle juga dari Pak Bripka Madih langsung mendatangi TG,” ujar Trunoyudo.
“Yang bersangkutan langsung memeluk, dan minta maaf. “Mohon maaf Pak Haji, saya mohon maaf” kepada purnawirawan TG,” sambungnya.