Finlandia makin mengukuhkan diri sebagai negara paling bahagia di dunia. Negara di kawasan Skandinavia tersebut mengalahkan negara lain dalam hal dukungan sosial, harapan hidup, kemurahan hati, dan absennya korupsi.
Menurut laporan World Happiness Report tahun 2022, Finlandia berhasil mempertahankan posisinya sebagai negara terbahagia di dunia untuk kelima kalinya.
Laporan ini menilai tingkat kebahagiaan berdasarkan sejumlah faktor seperti dukungan sosial, harapan hidup, kemurahan hati, dan absennya korupsi.
Sementara itu, Indonesia masih berada di posisi 87 dalam daftar 156 negara. Indonesia bahkan tertinggal jauh dibandingkan negara ASEAN termasuk Filipina, Thailand, Malaysia dan Vietnam.
Dengan menjadi nomor satu pada 2022 maka Finlandia telah memuncaki daftar World Happiness Report selama lima tahun berturut-turut.
Dalam laporan tahun 2022, para responden dari 156 negara diminta untuk “memberikan nilai pada kehidupan mereka saat ini dengan skala 0 hingga 10, dengan kehidupan paling buruk sebagai 0”.
Laporan juga memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan sosial, harapan hidup, kemurahan hati, dan absennya korupsi.
Dikutip dari CNBC Make It, Frank Martela, PhD seorang filsuf dan peneliti psikologi Finlandia yang mempelajari dasar-dasar kebahagiaan, mengatakan untuk mempertahankan tingkat hidup yang tinggi, warga Finlandia senantiasa memberdayakan tiga hal.
“Kami tidak mengusik kehidupan orang lain, tidak merusak dan selalu menjaga lingkungan serta menjaga sikap dan rasa percaya antar masyarakat” sebut Martela.
Masyarakat Finlandia mempercayai bahwa fokus pada apa yang membuat mereka bahagia dan tidak membandingkan diri mereka dengan orang lain adalah kunci kebahagiaan.
Terdapat sebuah pepatah terkenal dari seorang penyair Finlandia: “Kell’ onni on, se onnen kätkeköön.” artinya “Jangan membandingkan atau menyombongkan kesuksesan Anda”.
Orang Finlandia benar -benar memperhatikan hal ini , terutama jika menyangkut hal-hal materi dan tampilan kekayaan secara terbuka.
Mereka juga sangat peduli pada alam dan menghabiskannya waktu untuk berinteraksi dengan lingkungan alaminya. Menurut survei tahun 2021, 87% orang Finlandia merasa bahwa alam penting bagi mereka karena memberikan ketenangan pikiran, energi, dan relaksasi.
Negara Paling Bahagia di Dunia
1. Finlandia
2. Denmark
3. Islandia
4. Swiss
5. Belanda
6. Luxemburg
7. Swedia
8. Norwegia
9. Israel
10. New Zealand
11. Filipina
12. Thailand
13. Malaysia
14. Vietnam
15. Indonesia
Kunci Finlandia Jadi Negara Terbahagia: Tak Sirik ke Tetangga
Finlandia makin mengukuhkan diri sebagai negara paling bahagia di dunia. Negara di kawasan Skandinavia tersebut mengalahkan negara lain dalam hal dukungan sosial, harapan hidup, kemurahan hati, dan absennya korupsi.
Menurut laporan World Happiness Report tahun 2022, Finlandia berhasil mempertahankan posisinya sebagai negara terbahagia di dunia untuk kelima kalinya.
Laporan ini menilai tingkat kebahagiaan berdasarkan sejumlah faktor seperti dukungan sosial, harapan hidup, kemurahan hati, dan absennya korupsi.
Sementara itu, Indonesia masih berada di posisi 87 dalam daftar 156 negara. Indonesia bahkan tertinggal jauh dibandingkan negara ASEAN termasuk Filipina, Thailand, Malaysia dan Vietnam.
Dengan menjadi nomor satu pada 2022 maka Finlandia telah memuncaki daftar World Happiness Report selama lima tahun berturut-turut.
Dalam laporan tahun 2022, para responden dari 156 negara diminta untuk “memberikan nilai pada kehidupan mereka saat ini dengan skala 0 hingga 10, dengan kehidupan paling buruk sebagai 0”.
Laporan juga memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan sosial, harapan hidup, kemurahan hati, dan absennya korupsi.
Dikutip dari CNBC Make It, Frank Martela, PhD seorang filsuf dan peneliti psikologi Finlandia yang mempelajari dasar-dasar kebahagiaan, mengatakan untuk mempertahankan tingkat hidup yang tinggi, warga Finlandia senantiasa memberdayakan tiga hal.
“Kami tidak mengusik kehidupan orang lain, tidak merusak dan selalu menjaga lingkungan serta menjaga sikap dan rasa percaya antar masyarakat” sebut Martela.
Masyarakat Finlandia mempercayai bahwa fokus pada apa yang membuat mereka bahagia dan tidak membandingkan diri mereka dengan orang lain adalah kunci kebahagiaan.
Terdapat sebuah pepatah terkenal dari seorang penyair Finlandia: “Kell’ onni on, se onnen kätkeköön.” artinya “Jangan membandingkan atau menyombongkan kesuksesan Anda”.
Orang Finlandia benar -benar memperhatikan hal ini , terutama jika menyangkut hal-hal materi dan tampilan kekayaan secara terbuka.
Mereka juga sangat peduli pada alam dan menghabiskannya waktu untuk berinteraksi dengan lingkungan alaminya. Menurut survei tahun 2021, 87% orang Finlandia merasa bahwa alam penting bagi mereka karena memberikan ketenangan pikiran, energi, dan relaksasi.
Negara Paling Bahagia di Dunia
1. Finlandia
2. Denmark
3. Islandia
4. Swiss
5. Belanda
6. Luxemburg
7. Swedia
8. Norwegia
9. Israel
10. New Zealand
11. Filipina
12. Thailand
13. Malaysia
14. Vietnam
15. Indonesia
Orang Finlandia Jujur dan Toleran
Selain itu, penduduk Finlandia juga dikenal memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi, yang membantu menjaga stabilitas komunitas. Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kepercayaan, semakin bahagia warganya.
Eksperimen ” dompet hilang” pada tahun 2022 menguji kejujuran warga dengan menjatuhkan 192 dompet di 16 kota di seluruh dunia.
Di Helsinki, 11 dari 12 dompet dikembalikan ke pemiliknya. Makanya negeri ini juga dipercaya akan kejujuran dan keamanannya. Anak-anak juga sering pulang naik bus umum dari sekolah dan bermain di luar tanpa pengawasan.
Kebiasaan warga Indonesia mempengaruhi kenapa negara ini belum mampu menjadi negara paling bahagia seperti Finlandia.
Walaupun memiliki potensi yang besar, masih banyak hal yang harus diperbaiki dalam hal tingkat kebahagiaan masyarakat, seperti rendahnya tingkat toleransi dan kesadaran lingkungan, serta minimnya kepedulian terhadap sesama.
Sebaliknya, tingkat toleransi di Indonesia masih rendah karena beberapa faktor, seperti pengaruh budaya dan agama yang kadang membentuk pandangan yang kaku dan membatasi sikap terbuka terhadap perbedaan.
Dalam kehidupan sehari-hari, contohnya dapat dilihat dari munculnya diskriminasi terhadap kelompok minoritas seperti suku, agama, atau orientasi seksual yang bahkan bisa terjadi melalui platform media sosial.
Dilansir dari data Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, sejak tahun 2018 hingga tahun 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah memblokir akses 3.640 konten yang berisi ujaran diskriminatif terkait Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).
Menurut juru bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi, tindakan ini diambil untuk menghilangkan kebencian dan permusuhan yang mungkin ditimbulkan oleh konten tersebut.
Masyarakat Indonesia juga masih minim kesadaran lingkungan. Dalam kehidupan sehari-hari, contohnya adalah masih maraknya praktik pembuangan sampah sembarangan, penebangan hutan secara ilegal, dan polusi udara dan air yang masih terjadi di beberapa wilayah.
Masyarakat memerlukan kesadaran dan peran aktif untuk melindungi lingkungan dan memastikan kualitas hidup bagi generasi yang akan datang. Perlu adanya upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha untuk meningkatkan kesadaran dan memprioritaskan tindakan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Untuk mencapai tingkat kebahagiaan seperti Finlandia, perlu adanya perubahan perilaku dan budaya yang lebih positif dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan lingkungan.
Sumber : CNBC Indonesia