Fenomena Gua Sha akhir-akhir ini ramai diperbincangkan. Alat ini menjadi ramai setelah beredar dalam video TikTok
Teknik ini dipercaya oleh dapat mengencangkan kulit wajah sehingga terlihat lebih baik. Beberapa wanita pun mulai mempraktikan perawatan dengan Gua Sha.
Menurut ahli sejarah kecantikan RacheL Weingarten menyebut Gua Sha adalah alat ekonomis yang dipakai para wanita untuk membantu merawat kulit. Bentuknya bisa beragam, tapi biasanya Gua Sha terbuat dari batu giok, atau mineral lainnya yang kemudian dimodifikasi dalam alat berbentuk pipih. Penggunaannya cukup dipakai di wajah seperti tengah memijat.
Namun, siapa sangka, seorang wanita malah menemukan sebuah benjolan yang ternyata kanker kulit. Insiden ini dialami seorang wanita pada 2022 lalu.
Saat mempraktikan Gua Sha, wanita yang diketahui bernama Helen itu mengeluhkan benjolan yang terus membesar di bagian dahi sebelah kiri.
Ternyata, benjolan itu pertanda dirinya berada di stadium empat kanker. Adalah Helen yang semula juga sempat didiagnosis kanker, namun sudah mendapatkan remisi alias sudah dievaluasi tidak ada lagi sel kanker di dalam tubuhnya.
Siapa sangka, pemindaian lebih lanjut juga melihat ada 20 tumor di tubuh Helen.
“Saya bertanya kepada dokter saya berapa lama menurutnya saya akan melakukannya, dan dia mengatakan seseorang telah datang ke tahap yang sama dan mereka meninggal dalam enam minggu,” kata Helen seperti dikutip Detik.com
“Saya tidak bisa memberi tahu ayah saya, sangat sulit untuk menyampaikan berita semacam itu kepada anggota keluarga. Itu sangat menyakitkan di rahang saya, benjolan itu menekan saraf dan sulit untuk menelan,” sambung dia.
Helen kini masih harus menjalani terapi sekitar satu tahun mendatang untuk melihat kemajuan pemulihannya, ia berpesan agar orang-orang sesini mungkin mengecek tanda dan gejala awal kanker kulit, meski sering disadari.
Sumber : CNBC Indonesia