Diteror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Warga di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, bersama-sama keluar dari kampung halamannya.
Di antara masyarakat yang eksodus terdapat anak-anak dan warga yang sakit. Mereka langsung dievakuasi ke Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, menggunakan helikopter.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2023 Kombes Donny Charles Go mengatakan, mereka mengungsi karena ketakutan setelah adanya teror dari KKB yang membakar pesawat Susi Air dan mengancam 15 pekerja bangunan puskesmas di Distrik Paro.
“Banyak masyarakat yang melarikan diri meninggalkan Distrik Paro. Kemudian, dari melarikan diri itu masyarakat kelelahan serta kelaparan dalam perjalanan,” kata Donny, Selasa (14/2).
“Sehingga, kami Tim Gabungan (TNI-Polri) Satgas Damai Cartenz harus memberikan bantuan bahan makanan di samping mengevakuasi masyarakat kita yang sudah tua, perempuan dan anak-anak menuju Distrik Kenyam,” sambungnya.
Donny menyebut, dalam evakuasi ini butuh waktu lima hari berjalan kaki dari Distrik Paro ke distrik terdekat.
“Untuk diketahui bahwa Distrik Paro menuju Distrik yang terdekat membutuhkan waktu 4 sampai 5 hari dengan berjalan kaki. Distrik Paro Selama ini hanya bisa diakses menggunakan transportasi udara, dengan terjadinya aksi pembakaran pesawat maka akses satu-satunya adalah dengan berjalan kaki,” sebutnya.
Terkait alasan warga keluar dari kampung halamannya itu, karena KKB pimpinan Egianus Kogoya memiliki rekam jejak kriminal sejak 2017. “KKB pimpinan Egianus Kogoya ini memiliki rekam jejak tindak kriminal yang panjang sejak tahun 2017, sehingga tidak heran masyarakat memilih untuk mengamankan diri,” pungkasnya. (sumber-Merdeka.com)