Giorgio Ramadhan (24) ditahan polisi gara-gara mengamuk dan merusak mobil Honda Brio di Senopati, Jakarta Selatan. Di balik aksi brutalnya itu, ternyata Giorgio pernah masuk dalam daftar ‘musuh’ Ukraina.
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia mengungkap fakta soal Giorgio Ramadhan. Giorgio Ramadhan ternyata pernah masuk ke Donbas, wilayah Ukraina yang diduduki Rusia, secara ilegal.
Melansir detik.com, berikut beberapa fakta tentang Giorgio sopir Fortuner.
- Giorgio Ramadhan Ditahan gegara Aksi Brutal
Giorgio Ramadhan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perusakan mobil Honda Brio di Senopati, Jakarta Selatan. Dia kini telah resmi ditahan polisi atas kasus tersebut.
Aksi brutal Giorgio Ramadhan terjadi pada Minggu (12/2) dini hari di Jalan Senopati, Jakarta Selatan. Dia mengamuk dan merusak mobil Honda Brio lantaran tak terima ketika ditegur saat melawan arah.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan pihaknya saat ini telah menetapkan Giorgio Ramadhan sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Giorgio dijerat dengan Pasal 406 KUHPidana terkait perusakan dan Pasal 335 KUHPidana tentang ancaman kekerasan.
“Dengan tetap mengedepankan asas ketaatan pada SOP, asas proporsionalitas dalam proses penyidikan, maka kami menerapkan atau mempersangkakan perbuatan yang dilakukan oleh tersangka adalah dengan pasal pidana 406 KUHP yaitu perusakan terhadap barang dan perbuatan ancaman kekerasan yang dilakukan oleh tersangka terhadap orang sebagaimana diatur di Pasal 335 ayat 1 KUHP,” jelas Ade Ary, Senin (13/2).
Tersangka Giorgio Ramadhan resmi ditahan di Mapolres Metro Jakarta Selatan mulai malam ini.
“Berdasarkan penerapan kedua pasal ini dengan didasari dua alat bukti dan adanya barang bukti yang sudah kami sita, kemudian kami melakukan penahanan terhadap Tersangka GR untuk selanjutnya kami lakukan proses dalam tahap penyidikan lebih lanjut,” imbuhnya.
- Giorgio Ramadhan Pernah Masuk Ukraina Secara Ilegal
Giorgio Ramadhan (24) dirumorkan sebagai simpatisan Rusia, negara yang menduduki sebagian wilayah Ukraina, yakni Donbas. Duta Besar Ukraina untuk Indonesia mengkonfirmasi kabar itu. Secara ilegal, Giorgio pernah masuk wilayah Ukraina yang diduduki Rusia tersebut.
“Berdasarkan peraturan Ukraina, adalah hal ilegal untuk mengunjungi teritori Ukraina yang diduduki. Dia pernah pergi ke sana,” kata Dubes Ukraina untuk RI, Vasyl Hamianin, Selasa (14/2).
Giorgio sudah ditangkap polisi gara-gara mengamuk di Jl Senopati, Jakarta Selatan, Minggu (12/2) dini hari. Sejurus kemudian, profilnya sebagai simpatisan Rusia yang menginvasi Ukraina menjadi viral di internet, termasuk situs Myrotvorets.
“Sekadar informasi, Myrotvorets bukan situs resmi pemerintah Rusia,” kata Vasyl Hamianin.
Situs Myrovorets, nama Giorgio Ramadhan kena daftar hitam. Situs itu menuding Giorgio secara sengaja melanggar perbatasan negara Ukraina dengan tujuan menembus wilayah Ukraina yang diduduki oleh formasi geng teroris Rusia di Donbass.
Di wilayah Ukraina itu, ada dua negara separatis pro-Rusia, yakni DPR (Republik Rakyat Donetsk) dan LPR (Republik Rakyat Luhansk). Giorgio dianggap berpartisipasi dalam propaganda anti-Ukraina.
Berdasarkan catatan pemberitaan yang dikumpulkan Vasyl Hamianin, Giorgio mendukung pendudukan Rusia atas wilayah Ukraina, serta mendukung kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk.
Pada 2019, dia menyampaikan kepada Lugansk Media Centre bahwa penerbitan paspor Rusia untuk warga di area tersebut bakal membebaskan warga setempat dari isolasi.
Inilah yang kemudian memunculkan narasi Giorgio masuk dalam ‘Daftar Musuh Ukraina’. Jejak digital dari situs Myrovotes ini kembali mencuat setelah Giorgio melakukan perusakan mobil Brio.
Pihak keluarga mengaku kaget Giorgio Ramadhan menjadi daftar ‘musuh Ukraina’. Pihak keluarga mengaku belum mengetahui hal ini.
“Mereka (keluarga) juga mencari info. Keluarga kaget juga, ada info-info ini (musuh Ukraina),” kata kuasa hukum Giorgio, Arif Fadillah, Selasa (14/2).
Arif membenarkan bahwa kliennya pernah melakukan pertukaran pelajar ke luar negeri. Namun dia belum bisa berkomentar terkait kabar Giorgio yang disebut ‘musuh Ukraina’.
“Kalau dia ke sana benar. Tapi kalau sejauh mana keterlibatannya atau sejauh mana, apa ya, ya keterlibatannya di sana kita tidak tahu,” kata dia.