Pihak kepolisian akhirnya memberi penjelasan terkait tewasnya seorang pria yang tertembak, diperairan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan timur, pada Minggu (26/3/2023) kemarin.
Penjelasan tersebut diberikan oleh Kapolres Bontang, AKBP Yusep Dwi Prasetia.
Kata polisi berpangkat melati dua emas itu, bahwa peristiwa tewasnya seorang pria tertembak senjata api aparat itu benar adanya.
Kemudian, kejadian tepatnya terjadi pada pukul 04.00 Wita subuh kemarin.
Korban tewas diketahui bernama MR (17) warga Kecamatan Anggana, Kukar.
Sebelum tewas tertembak, MR bersama beberapa awak kapal kelotok diduga hendak melakukan aksi pencurian batu bara dari salah satu kapal tug boat yang melintasi perairan Muara Badak.
“Kemudian anggota mengeluarkan tembakan peringatan. Dilakukan sebanyak empat kali (tembakan peringatan),” jelas Yusep melalui telpon selulernya, Selasa (28/3/2023).
Dari empat kali tembakan peringatan, diduga salah satu peluru petugas mengenai korban dan menembus bagian dada kiri korban.
Pemuda itu kemudian dikabarkan tewas setelah sempat mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Anggana.
“MR ini merupakan salah satu awak kapal yang diduga melakukan pencurian batubara,” ungkapnya.
Setelah korban dipastikan tewas karena terkena proyektil senjata petugas, kasus ini pun dengan cepat langsung diselidiki jajaran Polres Bontang dibantu dengan Polairud dan Ditreskrimum Polda Kaltim.
“Anggota (yang diduga melakukan penembakan) juga sudah ditangani oleh Propam Polda. Sekarang masih masih terus selidiki,” terangnya.
Selain menyelidiki anggota yang melakukan penembakan, Yusep juga menerangkan saat ini jajaranya juga sedang mendalami dugaan pencurian batu bara yang dilakukan korban bersama rekan satu kapalnya.
“Kami masih melakukan pendalaman dan semua orang yang terlibat juga masih diperiksa sebagai saksi dan belum ditahan,” pungkasnya.