Setelah melakan pembacokan, hingga menyebabkan korban bernama HE (32) tewas, polisi akhirnya mengungkap motif dari peristiwa berdarah di Kutai Barat, Kalimantan Timur (Kaltim) tersebut.
Kepada awak media, Kapolres Kubar AKBP Heri Rusyaman menerangkan kalau sebelum terjadi pembacokan korban dan pelaku pernah berselisih hingga HE dibacok dibagian kepalanya.
Dari peristiwa itu, korban mengalami luka di bagian kepala.
Hingga kasusnya di bawa ke ranah kepolisian. Jordi pun dengan cepat diringkus, namun kasus tidak berlanjut sebab korban memilih jalur damai.
“Iya cabut berkas dan menempuh restorative justice. Awalnya saya sempat katakan kalau bisa jangan, tetapi korban satang bersama orang tuanya dan tetap ingin melakukan pencabutan,” kata dia.
Jalur damai yang dipilih korban pasalnya juga karena sebelum dipolisikan, pihak keluarga pelaku sempat mendatangi korban dan meminta permasalahan diselesaikan secara damai, melalui jalur adat setempat.
“Selain itu, dari pihak pelaku bawa tetua adat juga ikut dengan membawa dokumen yang telah ditandatangani untuk damai dan ada pernyataan akan diberi uang damai sebesar Rp23 juta.
Akhirnya laporan itu dicabut,” lanjutnya.
Setelah kejadian awal, rupanya pelaku masih menyimpan dendam. Sebab kasus pembacokan pertama pernah dibawa ke jalur hukum.
Sehingga pelaku pun kembali melakukan kejahatan selanjutnya, hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
“Dugaannya karena dendam. Tapi masih didalami apakah karena kasus sebelumnya, sebab sebelumnya kan sudah restoratif justice,” terangnya.
Setelah kasus kembali berlanjut, dan korban diketahui meninggal pada Kamis (6/4/2023) kemarin. Pelaku pun denga cepat kembali diamankan polisi beserta barang buktinya.
“Iya kami temukan juga parang yang digunakannya,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Jordi dengan sadis membacok pria inisial HE (32) hingga tewas serta membakar rumah ibu korban. Jordi gelap mata melakukan aksinya karena sempat dilaporkan polisi pada Maret lalu.
“Pelaku (Jordi) ini sendirian (beraksi), awalnya diam-diam dia bakar belakang rumah mama saya. Pas ada liat api, mama saya teriak minta tolong, kakak saya keluar langsung dibacok,” ujar adik korban, Aziz Kamis (6/4).
Pembakaran dan pembacokan tersebut terjadi di Desa Kajuq, Kecamatan Muara Lawa, Kutai Barat pada Kamis (6/4) sekira pukul 12.30 Wita. Pelaku langsung kabur setelah membunuh HE.
“Dibacok punggungnya, setelahnya pelaku kabur,” ucapnya.