Penemuan pasangan suami istri (pasutri) yang tewas di Desa Curug, Kecamatan Jasinga masih meninggalkan misteri. Pasalnya, hanya sang suami yang ditemukan gantung diri di rumah tersebut.
Sebelum penemuan dua korban tersebut, warga sekitar juga sempat mendengar suara teriakan. Hal itu disebut-sebut warga sebagai korban, MH (46), yang merupakan sang istri.
“Sebelum kejadian warga sekitar termasuk saya mendengar teriakan perempuan pukul 01.00 WIB, tapi sumbernya dari arah lain dan keluar memeriksa suara tersebut,” ungkap Ketua RT setempat, Yana, Senin (7/8).
Bahkan, suami korban, MI, masih sempat ikut bermain badminton sebelum penemuan mayat tersebut di rumahnya.
“Menurut informasi, MI (suami korban) menghubungi adiknya yang di Jakarta untuk meminta maaf sekitar pukul 06.00 WIB,” tambahnya lagi.
Selain itu, pasutri ini juga sudah dikarunia dua anak. Sang istri sendiri sudah lama mengabdi di wilayah Curug sebagai bidan Desa.
Hal senada dikatakan Kepala Desa Curug, Aton yang menilai keseharian korban sebagai bidan desa dan membuka praktik bersalin dirumahnya.
“Selain keliling desa, korban juga membuka rumah bersalin. Kami juga mendapat informasi warga mendengar teriakan tapi mereka mengiranya ada yang melahirkan,” kata Aton.
Selain itu, korban yang merupakan bidan desa itu meninggal tepat pada hari ulang tahunnya. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Puskesmas Jasinga Alih Yuliadi, Senin (7/8).
“Memang saat kejadian itu hari ulang tahun almarhumah. Dan kebiasaan temen-teman kerja, apabila ada yang ulang tahun selalu buat makanan. Ya kebiasaan rekan di puskesmas. Jadi sangkaannya almarhumah ini nge-prank temen kerja,” jelasnya.