Mikayla Miller, seorang gadis Massachusetts berusia 16 tahun, ditemukan tewas terikat ke sebuah pohon, hanya beberapa jam setelah bertengkar dengan remaja lain.
Pihak berwenang belum mengumumkan penyebab resmi kematian Mikayla, tetapi ibunya, Calvina Strothers, mengatakan bahwa Kepolisian Hopkinton menyatakan anaknya tewas bunuh diri.
Hal ini memicu tuduhan spekulatif bahwa penyelidik mengabaikan penyelidikan penuh karena ras atau orientasi seksual korban. Kematian Mikayla Miller juga menimbulkan ketakutan, kebingungan, dan spekulasi perbuatan curang di komunitas kecil mereka.
Keluarga Miller dan kelompok aktivis menuntut penyelidikan yang lebih menyeluruh dan transparansi lebih dari kantor Jaksa Wilayah Middlesex County, Marian Ryan.
Mikayla Miller, terakhir terlihat pada 17 April, dan sebelum dirinya ditemukan tewas, Mikayla sempat terlibat pertengkaran dengan sekelompok remaja; dua remaja laki-laki dan dua remaja perempuan.
Ryan mengatakan para penyelidik telah memperhitungkan keberadaan semua remaja itu, dua terlibat langsung dengan pertengkaran itu, dua remaja lainnya menyaksikan. Ada lima remaja tambahan lainnya yang tetap berada di dalam mobil, tidak melihat ataupun terlibat langsung.
Tak satu pun dari mereka berada di lokasi di mana polisi menemukan tubuh Miller, di hutan dekat rumahnya.
“Sejak awal penyelidikan ini, penyelidik kami telah berkomitmen penuh untuk menentukan dengan tepat bagaimana kehidupan Mikayla yang berharga, jangan salah, tidak benar tuduhan bahwa kami telah mencapai kesimpulan akhir,” ujar Ryan.
Dia mengatakan kantornya masih menunggu pemeriksa medis untuk menentukan penyebab kematian dan bukti fisik lainnya yang telah dikirim ke laboratorium. Ryan juga membantah dengan keras bahwa kantornya mengabaikan atau berusaha menutupi detail apa pun tentang kasus kematian Mikayla.
Menurut garis waktu kejadian yang diberikan Ryan, Mikayla Miller berada di area umum kompleks apartemennya antara pukul 17:17 dan 18:41 pada Sabtu, 17 April.
Dia awalnya ditemani oleh dua teman, namun kedua temannya sudah terlebih dahulu pergi sebelum para remaja menghampiri Mikayla. Salah satu pria dan satu wanita masing-masing terlibat dalam pertengkaran fisik dengan Miller. Petugas menemukan Miller dengan bibir berdarah.
Setelah perkelahian, para remaja tetap berada di area umum sekitar 20 menit lagi. Sekitar jam 9.30 malam, ibunda Mikayla tidur, hingga jam ini ia masih berpikir anaknya berada di dalam rumah.
Namun catatan dari aplikasi kebugaran ponsel cerdas Miller menunjukkan bahwa dia mengambil sekitar 1.316 langkah antara pukul 9 dan 10 malam. Dan jarak itu kira-kira sejalan dengan seberapa jauh seorang pelari menemukan tubuhnya keesokan paginya.
Pelari menemukannya pada hari Minggu, 18 April, dengan ponsel dan barang miliknya berada tak jauh dari tubuhnya. Dia diikat di bagian leher ke pohon dengan sabuk hitam.
“Tidak dapat diterima bahwa kematian putri saya dianggap bunuh diri tanpa penyelidikan,” ujar ibunda Mikayla. Dia menuntut transparansi lebih dari Kepolisian Hopkinton.