NEWS24XX.COM – Menjadi seorang polisi bukan hal yang mudah. Bukan hanya bertugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, tes masuk untuk lolos seleksi juga terbilang sangat ketat. Berbagai tahapan yang tak mudah harus dilewati dengan nilai yang baik.
Meski tak mudah, tapi banyak orang yang bercita-cita menjadi polisi. Salah satunya Wahyu Setiaji. Sosoknya banyak disorot lantaran sebelumnya ia merupakan tukang parkir. Usaha dan kerja kerasnya akhirnya membuahkan hasil. Dirinya lolos seleksi polisi. Berikut kisah mantan tukang parkir yang menjadi polisi.
Lahir dari keluarga sederhana dan menjadi tukang parkir
Wahyu Setiaji merupakan seorang tukang parkir di depan Mapolresta Mataram, Nusa Tenggara Barat. Sebelum itu, ia juga pernah menjadi seorang tukang las. Orang tua Wahyu bernama M Nazir berprofesi sebagai tukang ojek, sedangkan ibunya bernama Masnun seorang penjual nasi. Walaupun terbilang lahir dari keluarga sederhana, ia mencoba peruntungannya dengan mendaftar sebagai anggota Polri. Berawal dari dirinya yang melihat informasi pendaftaran pada baliho dan spanduk milik Polres Lombok Timur.
Setelah mendaftar, ia bertekat untuk belajar agar dapat lolos seleksi. Wahyu harus melewati beberapa tahapan, diantaranya ada seleksi administrasi, kesehatan, tertulis, fisik, dan lainnya. Untuk ujian akademik, terdiri dari pengetahuan umum (termasuk Undang-undang Kepolisian), wawasan kebangsaan (meliputi Pancasila, UUD 45, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, wawasan nusantara dan kewarganegaraan), bahasa Inggris, dan matematika. Untuk ujian akademik, Wahyu belajar melalui internet serta bertanya kepada kakak, teman, dan orang terdekatnya
Lolos seleksi dan banggakan orang tua
Sedangkan untuk tes jasmani seleksi penerimaan, Wahyu harus melewati tes lari, pull up, sit up, push up, dan shuttle run. Agar dapat lolos seleksi ini, Wahyu berlatih sendiri dengan berlari. Dengan berlari, Wahyu dapat meningkatkan stamina dan memperkuat jantung serta melatih otot bagian bawah tubunhya, seperti betis dan kaki.
Setelah berhasil melewati seleksi dan dinyatakan lolos menjadi anggota polisi, Wahyu langsung memberi kabar kepada kedua orang tuanya. Wahyu menjelaskan reaksi bahagia orang tuanya yang tak terbendung hingga hampir pingsan. Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @divisihumaspolri, Wahyu mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada orang tua yang selama ini mendidik dan memberikan semangat kepadanya. Ia juga berharap dapat membanggakan semua orang dan dapat melindungi masyarakat Indonesia.
Semua pengorbanan orang tua Wahyu, seolah terbayarkan dengan melihat anaknya menjadi anggota polisi. Dari kisah Wahyu, dengan perjuangan dan ketekunan, tak ada hal mustahil di dunia ini. Dari yang semula seorang tukang parkir, kini dapat maju ke garda terdepan dengan menjadi seorang polisi.
***