Ibu muda Z (19) membuat pengakuan mengejutkan bahwa pemerkosaan oleh 4 pria di Rokan Hulu, Riau hanya rekayasa. Lantaras bagaimana dengan kematian bayinya yang berusia 2 bulan yang sebelumnya disebut tewas akibat dibanting pelaku?
Z awalnya buat pengakuan mengejutkan di depan suaminya, S serta 2 pengacaranya, Andri Hasibuan dan Finando Hutagalung. Pengakuan itu membuka fakta baru terkait tewasnya anak kedua mereka, AM.
Z mengaku tidak tahu apa penyebab anak keduanya tewas. Hanya saja, ia mengaku sempat dianiaya suaminya dan mengenai anaknya 2 hari sebelum tewas.
“Suami bangun tidur, lapar minta masakan mie, sama buat es. Tapi tak ada kecap sama saos, karena itu kebiasaan bangun tidur,” kata Z saat memberikan keterangan di Pekanbaru, Selasa (21/12/2021).
Merasa kesal, S disebut melempar Z pakai es batu hingga menggunakan kuah masakan mie. Lemparan es juga mengenai bayi mereka.
“Aku dilempar pakai es, kena mendiang anak. Baru disiram pakai masakan mie kena saya, tidak kena anak. Saya dilempar pakai batu-bata kena kaki mendiang anak saya. Anak saya meninggal 2 hari setelah kejadian suami siram itu,” katanya.
Terkait penyebab kematian anaknya, Z mengaku tak tahu persis. Namun dia dan anaknya yang berusia 2 bulan dan 3 tahun kerap mendapat perlakukan kasar dari S.
“Saya nggak tahu anak saya ini meninggal karena apa. Intinya tidak ada kekerasan oleh 4 pelaku itu,” katanya.
Suami Z tegas mengamuk setelah sang istri mengaku tidak diperkosa oleh 4 temannya. Ia meyakini istrinya telah diancam oleh salah satu pelaku.
Emosi S memuncak saat duduk tepat di sebelah Z. Dia kaget mendengar istrinya mengeluarkan pernyataan tak ada pemerkosaan yang dialaminya.
“Saya berkorban semuanya, pelaku itu ada. Saya gerebek di rumah, kenapa begini jadi kesimpulannya,” kata S meninggalkan sang istri saat konferensi pers didampingi kuasa hukum.
S dengan lantang menyebut istrinya sudah diancam. Ancaman itu diduga dari salah satu pelaku yang disebut ikut hadir dalam pertemuan sore ini.
“Ini istri saya pasti diancam sama Ateng. Itu di bawah orangnya, dia bandar sabu terbesar di Mahato,” tegas S lantang.
S mengaku menjual seluruh hartanya untuk memperjuangkan kasus yang telah menimpa istrinya. Namun ia tak tahu tiba-tiba ada pernyataan dan klarifikasi terkait kasus tersebut.
“Saya nggak punya duit, saya jual semua harta untuk istri sama anak saya. Saya perjuangkan semua, tiba-tiba seperti ini, mending saya mati,” katanya.