Ada ungkapan kerja keras bagai kuda. Namun ternyata ada banyak risiko yang tersimpan dari aktivitas tersebut.
Miliarder Elon Musk adalah salah satu contoh orang yang bekerja dengan waktu yang lama.
Merespons pertanyaan soal berapa jam bekerja dalam seminggu bagi seseorang untuk mengubah dunia, Musk menjawab, tergantung orangnya. Bisa 80 jam, kadang malah di atas 100 jam. Dia mengatakan, tak pernah ada yang bisa mengubah dunia hanya dengan bekerja 40 jam sehari.
Berikut risiko bekerja terlalu lama dan panjang, dirangkum dari Yahoo, Kamis (10/11/2022):
1. Risiko Kematian Akibat Stroke atau Serangan Jantung
Bekerja terlalu lama bisa jadi bahaya bagi kesehatan yang serius dan terkadang fatal. Berdasarkan studi global tahun 2021 oleh World Health Organization dan International Labour Organization jam kerja yang panjang (lebih dari 55 jam per minggu) menyebabkan 745 ribu kematian karena kardiovaskular tahun 2016 saja.
Bekerja lebih dari 55 jam dalam seminggu terkait dengan risiko stroke 35% lebih tinggi dan risiko kematian karena penyakit jantung 17% lebih tinggi. Ini jika dibandingkan dengan hanya 35-40 jam seminggu.
2. Risiko Cedera
Anda juga bisa mengalami cedera karena bekerja berjam-jam. Pada sebuah studi yang mengamati 110.236 catatan pekerja dari 1987 hingga 2000, bekerja 12 jam per hari dapat meningkatkan bahaya 37% dan bekerja 60 jam per minggu bahaya meningkat 23%.
3. Kesehatan Mental Memburuk
Saat mengorbankan istirahat untuk bekerja, ini akan memperburuk pada jiwa Anda. Dalam sebuah studi menemukan semakin lama bekerja, semakin tinggi tingkat stress, depresi dan ide bunuh diri yang dihadapi.
Studi tahun 2020 diterbitkan dalam jurnal PLOS One. Peneliti mengamati jurnal PLOS One mengamati pekerja Korea berusia 20-30 tahun yang bekerja 31-60 jam per minggu.
4. Gangguan Tidur
Jam kerja yang panjang juga mengorbankan jam tidur. Sebuah studi dari tahun 1998-2018, menyimpulkan durasi tidur yang pendek pada pekerja antara 50-60 jam seminggu menghadapi kelelahan lebih besar, fungsi kognitif yang memburuk, cedera kerja, dan masalah kesehatan mental.
Kurangnya tidur dapat membuat Anda marah-marah di tempat kerja, selain juga terganggu, cemas, mudah tersinggung, dan rentan.
5. Kualitas Bekerja Memburuk
Bekerja lebih lama tak menghasilkan pekerjaan yang lebih baik. Hasil ini terlihat dalam penelitian University of California Berkeley oleh profesor Morten Hansen yang melakukan survey pada 5.000 pekerja dan manager lintas industri.
Dia menemukan bekerja antara 30-50 jam bisa meningkatkan kinerja seseorang. Namun lebih dari 50 jam kinerja mulai stabil dan lebih dari 65 jam per minggu akan menurun tajam.
Sumber : CNBC Indonesia